7 Mahasiswa Indonesia dengan Penghasilan Jutaan sampai Milyaran Rupiah


1. Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang bernama Fahrur Rozi Nasution. Dia sudah meraup ratusan ribu rupiah dari berbisnis on-line. Awal dia mengenal bisnis on-line dari seminar wirausaha. Dari seminar itu dia mendapat ilmu tentang cara berbisnis on-line dan keuntungannya. Mahasiswa Teknik Informatika ini pun tertarik untuk bisnis on-line sejak Maret 2011 hingga kini. 

Alasannya karena bisnis on-line itu menantang dan ingin menambah uang saku. “Saya anaknya suka tantangan, jadi karna bisnis on-line itu menantang, saya pun tertarik, meski tujuan utamanya tetap mencari uang tambahan,” Ungkapnya. Bisnis on-line ternyata tidak mengganggu kuliahnya karena dia menjadwal untuk on-line saat malam hari. 


2. Muhammad Abdul Aziz Alwa dia juga mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dia mulai berbisnis on-line sejak 2008. Awal mula mengenal internet, dia langsung mencoba-coba berbisnis on-line dengan belajar otodidak lewat membaca buku dan info dari Google. Mahasiswa TI ini awalnya mencoba peruntungan di web yang mengiming-imingi penghasilan berjuta-juta per bulan. Ternyata dia tertipu, tetapi tidak terlalu banyak. 


Setelah kuliah, dia mencoba freelance. Dari sinilah dia mendapat uang untuk pertama kali dari bisnis on-linenya. Bisnis onlinenya bergerak di sector reseller penjualan jam tangan. Saat itu, penjualannya sepi sehingga dia beralih ke penjualan kaos couple. Keuntungan dari penjualan ini sangat memuaskan. Tapi kendalanya, update design kaos couple nya terlalu cepat sedangkan koneksi internetnya lambat. 


Setelah itu, dia mengenal situs Kaskus yang menyediakan paket lengkap layanan jual beli. Mengetahui trending penjualan yang laku keras adalah jam tangan. Bisnis online jam tangan di Kaskus inilah yang berlanjut sampai sekarang. penghasilan yang dia dapatkan mencapai 1 juta lebih tiap bulannya. Dia sudah bisa membeli motor, laptop dan HP dari uangnya sendiri yang didapat dari bisnisnya. Selain di Kaskus, dia juga menawarkan barang dagangannya melalui Facebook.


3. Antomi saregar FKIP Pendidikan Fisika/PMIPA/FKIP/Unil Mahasiswa Berpenghasilan 3 juta per bulan. Seorang mahasiswa yang sangat aktif dalam berbagai organisasi ini pertama merintis karir karena kebutuhan hidupnya sebagai mahasiswa tidak dapat terpenuhi lagi sedangkan mahasiswa ini tidak mau meminta belas kasihan dari orang lain seedangkan mahsiswa ini sudah jarang meminta uang kepada orang tuanya, karena keinginan dari mahasiswa ini ingin mandiri, 


Lalu Antomi mulai mengajar sampai dengan semester 8 dimana saat semester 4 Antomi menjadi seorang Ketua HIMA FISIKA dan pada semester 6 menjadi seorang Gubernur BEM FKIP Unila, hari demi hjari dilalui dengan penuh tantangan dimana dari pagi sampai dengan siang dia kuliah lalu selesai kuliah dia kembali8 ke organisasinya, setelah oraganissai sekitar jam jam 7 malam dia pergi mengajar les sampai dengan jam 11 malam dengan penghasilan 25 ribu sekali les .

Saat menduduki  semester 8 Antomi Saregar terpilih menjadi seorang Presiden BEM Unila dimana kesibukannya mulai sangat padat, karena kesibukannya menjadi presiden BEM Unila, akhirnya Antomi memutuskan untuk berhenti mengajar les karena tidak bisa mencukupi waktu untuk mengajar les sedangkan dia harus melaksanakan amanah dari m,ahsiswa Unila sebagai presiden BEM, selama menjadi presiden bem dia mendapat orderan untuk menjual buku dari seorang pengarang yang menjadi pembicara di BEM Unila,

Saat itu dia keuntungan yang lumayan, karena melihat peluang yang didapatkan dari penjualan buku itu cukup besar, maka keuntungan yang didapat dari buku yang dijual itu dibelikan buku sebanyak, tapi setelah bebrapa minggu berlalu dia tidak mengubtubkan. Kemudian ia banting setir jualan baju angkatan karena potensi keuntungan yang cukup besar lalu ia meminta link untuk memesan baju angktan dengan harga murah, Dengan kepropesionalannya dan keaktifannya dalam menawarkan pembuatan baju kepada rekan-rekan mahasiswa, Antomi sekarang memilki penghasilan rata-rata perbulan sebesar Rp 3000.000.

4. Mohammad Masbuchin Mahasiswa ITS, berpenghasilan $1000 per Bulan.  Pakai Sepatu Teman, Jaket Temuan di Lab, mahasiswa Teknik Informatika ITS (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) Surabaya ini, punya cara cerdas. Bikin web publisher. Kini, dia punya "karyawan" ya… teman kuliahnya.

Seperti umumnya mahasiswa, Buchin gemar berselancar di dunia maya. Jujugan-nya situs-situs tentang teknologi informasi. Maklum, dia mahasiswa jurusan itu. Ketika menjelajah itulah, dia merasa bisa membuat situs semacam itu. "Saat itu terpikir, saya ingin punya pemasukan duit, tapi tidak perlu repot pergi ke kantor," katanya.

Dia pun membuat situs sendiri , ternyata bikin tulisan setiap hari tidak mudah. Buktinya, saat Buchin merintis usaha tersebut, tak kurang sepuluh temannya juga merintis hal yang sama. "Tapi, mereka rontok karena tak tahan menulis berita tiap hari. Bulan berganti bulan  mulai ada satu-dua orang yang mampir.  Tapi saat ini  ribuan orang mampir untuk buka-buka halaman (it) gossips. "Rata-rata sehari seribu orang berkunjung,"

Pendapatan diperoleh dari iklan dan  paid review. Misalnya, ulasan tentang suatu produk. "Per artikel bisa dibayar sekitar enam dolar AS sampai puluhan dolar," jelas Handy Eka Cahyana Kurniawan, penulis (it)gossips.

5. Halfi adalah seorang mahasiswa semester 7 di Fakultas Komunikasi Unpad. Suatu hari tepatnya ditahun 2010 lalu, Ia mengalami kecelakaan mobil  sialnya uang Halfi yang berada di mobil tersebut hilang akibat diambil warga yang “nakal”. Padahal uang itu bukan uang Halfi melainkan uang kas mahasiswa satu angkatan yang dibawa olehnya. Kebetulan Halfi adalah bendahara di angkatannya.

Akhirnya Halfi yang harus mengganti uang tersebut. Musibah itu justru membuatnya berfikir kreatif untuk mencari penghasilan. Halfi pun kemudian membuka usaha kaos untuk mahasiswa namun entah bagaimana ceritanya, bisnis kaosnya malah menghantarkan Halfi ke bisnis kuliner yaitu membuka gerai Black Burger atau Burger Hitam.

Alasan Halfi membuka bisnis kuliner ini adalah melihat keberhasilan Burger King dan MC Donald’s. Animo masyarakat terhadap makanan dari Amerika ini sangatlah besar. Namun tak mungkin bagi Halfi yang bukan siapa-siapa mentah-mentah membuka bisnis burger bersaing dengan pemain besar tanpa disertai kreatifitas dan inovasi.

Halfi pun telah memiliki dua outlet yang semuanya berada di Bandung. Karyawan Halfi berjumlah 5 orang yang terbagi dalam dua outlet. Sebenarnya Halfi juga mmebuka outlet di Bogor namun penjualan di Bogor kurang bagus sehingga harus ddi tutup.

Dalam satu bulan Halfi bisa meraup keuntungan bersih 20 hingga 60 juta rupiah. Jumlah yang sangat banyak bagi seorang mahasiswa yang belum lulus kuliah. Uang milik kas mahasiswa pun sudah kelar dibayar oleh Halfi.

Kesuksesan Halfi tak lantas berjalan mulus. Halfi pernah ditipu rekan kerjanya. Bukan dari segi keuangan tapi rekan kerjanya telah mencuri ide bisnis Halfi. Sejak saat itu Halfi jadi lebih berhati-hati dalam memilih rekan kerja. Halfi juga selalu membuat hitam diatas putih yang dikuatkan di notaris untuk perlindungan hukum dirinya dan bisnisnya.

6. Adam Horwitz Mahasiswa Berpenghasilan 300 Juta Dari Menjual Tahu telah belajar dari kesalahannya dan sekarang mengajar orang bagaimana untuk membuat uang online. Kursus-Nya, 'Tycoon Cash Flow' and 'Cell Phone Treasure', masing-masing telah memperoleh penghasilan lebih dari $ 100.000. Bisnis terbarunya, 'Mobile Monopoly', mengantongi $ 1,5 juta dalam tiga hari dan mendirikan berbagai data afiliasi pemasaran.

Mark Zuckerberg, tahun 2008 majalah Forbes menobatkannya menjadi bujangan terkaya di USA sebagai pemilik tunggal $ 1,5 milliar. Pada tahun lalu pula majalah Time mensejajarkan Zuckerberg bersama Orang-orang Paling Berpengaruh Sedunia dalam kategori Ilmiah & Pemikir.

Apa yang di lakukan Adam dan Mark ternyata menular kepada Ranto Ari Pratama mencatatkan diri sebagai mahasiswa sekaligus pengusaha sukses. Usaha Tahu Tek Cak Ari yang dirintisnya sekitar tiga tahun lalu sudah memiliki 20 outlet dengan omzet Rp 300 juta per bulan. Dua cabangnya ada di Kendari. "Walaupun awalnya sulit membagi waktu antara kuliah dan usaha, semangat untuk terus mencoba dan berusaha tidak akan pernah padam,” ujar Ranto Ari di Makassar.

Usaha tahu tek ini berawal dari kesukaannya akan tahu tek sejak kecil saat ia tinggal di Papua. Ketika jajan di salah satu warung gado-gado, ide bisnis tahu tek muncul. "Kemudian saya berpikir lagi, apa sih yang belum ada di Makassar,” tutur mahasiswa Program Studi Akutansi Universitas Hasanuddin ini. Modal awalnya Rp 4,2 juta. Uang itu dipinjam dari sahabatnya dan hasil jualan gerobak usaha sebelumnya.

Bisnis Tahu Tek Cak Ari ini tentu bukannya tanpa hambatan. Kendala utama antara lain ketika harga bahan baku naik. Masalahnya, menurut Ari, harga menu makanan tidak bisa begitu saja dinaikkan karena harga bahan baku tak menentu. Akibatnya, keuntungannya pun menipis. Ari juga terus mengembangkan produk dan pemasarannya. "Tahu tek di Jawa tidak seperti ini. Kami modifikasi supaya dapat kena dengan lidahnya orang Makassar," dia mencontohkan. Saat ini sudah banyak pesaing, tapi dia tetap optimistis.


7. Elang Gumilang (23) Mahasiswa Beromzet 17 Milyar dari Bisnis Konstruksi merupakan mahasiswa IPB. Di saat mahasiswa lainnya disibukkan dengan pergulatan kuliah untuk menggapai masa depan yang lebih baik, Elang sudah mendapatkannya. Pemuda kelahiran Bogor 23 tahun lalu sudah mempunyai masa depan yang baik dengan sukses membuka lapangan kerja dan memperkerjakan ratusan orang berkat kegigihannya untuk berwirausaha.


Pada suatu saat dia memberanikan diri ikut tender dalam properti. Kesuksesan yang didapatkannya waktu itu menang dalam tender pembangunan sekolah dasar di Jakarta Barat senilai Rp162 juta.
Kemudian, ambisinya yang ingin terus maju membawanya membangun rumah sangat sederhanya bagi rakyat kecil. Pasalnya saat ini bisnis properti kebanyakan ditujukan hanya untuk kalangan berduit saja.
Elang membangun rumah dengan berbagai tipe, mulai tipe 22/60 dan juga tipe 36/72. Rumah-rumah yang berdiri di atas lahan 60 meter persegi tersebut ditawarkan hanya seharga Rp25 juta dan Rp37 juta per unitnya.


Perjalanan Elang dalam merintis bisnis properti, tidak selamanya berjalan mulus. Pada awal-awal merintis bisnis ini, ia banyak sekali mengalami hambatan, terutama ketika akan meminjam modal dari Bank. Sebagai mahasiswa biasa, tentunya perbankan merasa enggan untuk memberikan modal. Padahal, prospek bisnis properti sangat jelas karena setiap orang pasti membutuhkan rumah. “Beginilah jadi nasib orang muda, susah orang percaya. Apalagi perbankan. Orang bank bilang lebih baik memberikan ke tukang gorengan daripada ke mahasiswa,” ungkapnya.


Meski sering ditolak bank pada awal-awal usahanya, Elang tidak pernah patah semangat untuk berbisnis. Baginya, kalau bank tidak mau memberi pinjaman, masih banyak orang yang percaya dengan anak muda yang mau memberi pinjaman. Terbukti dengan hasil jerih payahnya selama ini sehingga bisa berjalan.


Dikutip dari berbagai sumber



0 Response to "7 Mahasiswa Indonesia dengan Penghasilan Jutaan sampai Milyaran Rupiah"

Post a Comment