Inilah Bisnis Cepat Kaya Tanpa Modal dengan Penghasilan Minimal 5 Juta Perbulan

Jika anda mengalami kesulitan hidup yang bekepanjangan, atau seorang fresh graduate yang ditolak oleh berbagai macam perusahaan. Inilah solusi terbaik untuk anda dalam mengembangkan bisnis masa depan anda dengan mudah, tanpa menuntut skill dan latar belakang yang excellent. Bisnis ini sudah dijalankan ribuan tahun lalu dan masih dilestarikan diseluruh dunia. Jika anda berminat terhadap bisnis ini perharikan testimony berikut ini dari pengalaman orang diseluruh dunia yang sudah ahli menggeluti bisnis ini.

Maaf tulisan diatas saya buat bukan untuk memberi janji para pembaca untuk menerapkan bisnis ini. Karena ini adalah sebagai koreksi kita bersama tentang bisnis pengemis yang akhir-akhir ini marak berkeliaran dikota-kota terutama bulan-bulan puasa. Kenapa saya bilang bisnis pengemis sangat menjanjikan, simak baik-baik tulisan dibawah ini yang saya ambil dari berbagai macam website dermawan ha ha ha. Seorang pengemis tanpa gelar dan hanya bermodal dengkul saja bisa memperoleh penghasilan lebih besar dari presiden, pegawai bank, PNS, meneger, mungkin juga gaji anda ha ha ha. 

Berikut bukti-bukti yang saya maksut dalam tulisan ini ha ha ha.

 Pasangan pengemis asal amerika`bernama Jason Pancoast dan Elizabeth beranggapan dirinya sebagai " pengemis kaya " dari Oregon. pasangan ini bisa menghasilkan $ 30-40.000 dalam setahun hanya dari mengemis. jika sedang sepi, mereka dapat mengumpulkan $ 20 sampai $ 50 sehari, tetapi jika sedang ramai penghasilan harian mereka dapat mencapai $ 300. Bahkan jika sedang beruntung mereka dapat mengumpulkan uang $ 800 dalam sehari!! (kalo dirupiahin sekitar Rp. 7 juta-an dalam sehari ) jika di kalkulasikan dalam 30 hari berapa ya ? luar biasa besar.

Di Sydney Australia kaum " homeless " biasanya berprofesi sebagai pengemis. Seorang pengemis yang mengais rejeki di kawasan ramai seperti di daerah George and Market Sydney CBD yang hanya duduk 16 jam sehari sambil menengadahkan tangan bisa mengumpulkan uang sebanyak $ 400 sehari atau sekitar Rp 3 juta dalam satu hari bekerja itu jika beruntung. Jika tidak beruntung hanya dapat $ 175 dalam sehari, pengemis di daerah tersebut menabung uangnya di bank setiap minggu sekali.

Mengemis di China bukan lagi cara untuk bertahan hidup tetapi sudah menjadi profesi pekerjaan setip harinya. Sebuah survei yang dilakukan di China menunjukkan setidaknya ada 800 orang pengeming di Guangzhou, mereka mengemis karena kecacatan atau menderita penyakit. Survei tersebut juga menyebutkan bahwa penghasilan rata rata setiap hari antara 20 sampai 100 yuan atau setara Rp 30.000,- sampai Rp 150.000,- sehari. Jika di kalkulasi dalam waktu 30 hari maka penghasilan para pengemis di Guangzhou sebesar Rp 4.000.000,- . Penghasilan yang lumayan besar.

Negara Arab adalah termasuk salah satu negara yang maju, seorang pengmis biasanya memanfaatkan moment disaat orang orang datang ke Masjid untuk melakukan sholat. Seorang pengemis laki laki mengatakan bahwa dirinya akan meninggalkan istri dan anak perempuannya di depan masjid untuk meminta minta / mengemis. Dalam satu hari mereka bisa mengumpulkan 300 real atau sekitar Rp 700.000,- sehari. Jika dikalkulasi dalam 30 hari rata rata para pengemis di sana menghasilkan sekitar Rp 15.000.000,-. Bahkan ada berita yang pernah terkuak bahwa seorang pengemis yang tertangkap diketahui menyimpan uang sebanyak $ 19.300 atau sekitar Rp 220 juta.

Di Moskow tempat paling strategis bagi pengemis adalah di shelter dan rumah sakit, para pengemis di Moskow adalah orang orang yang kehilangan pekerjaan atau imigran gelap. Lebih dari 50 % adalah berusia dibawah 45 tahun. Penghasilan rata rata para pengemis di sana adalah 200 - 300 rubles per jam. Jika bekerja selama 10 jam sehari penghasilan para pengemis bisa Rp 880.000,- sehari. Jika dikalkulasi maka dalam 30 hari penghasilan para pengemis di Moskow sekitar 800.000 rubles atau sekitar Rp 23 juta.

Seorang pengemis wanita di Maroko yang telah berusia 63 tahun ada yang tercatat memiliki uang di bank sebanyak 320.000 dirham atau sekitar Rp 332 juta; tidak hanya itu dia juga mempunyai perhiasan dan rumah yang bagus. Menurut sebuah penelitian di Maroko membuktikan bahwa 62,4 % pengemis disana adalah pengemis profesional. Para pengemis itu bisa mendapatkan uang rata rata 200 dirham sehari atau sekitar Rp 200 ribu sehari. Hal tersebut belum termasuk jika ada monent moment tertentu maka para pengemis tersebut bisa mendapatkan uang lebih dari itu. Jika dikalkulasi dalam 30 hari maka rata rata pendaptan para pengemis adalah 6.000 dirham atau sekitar Rp 6 juta.

Indonesia adalah negara berkembang, tetapi yang luar biasa adalah penghasilan para pengemis di Indonesia juga termasuk yang tertinggi di dunia. Seperti pengalaman dari seorang pengemis asal Surabaya yang memiliki 2 sepeda motor dan sebuah mobil CR-V dan empat buah rumah, semua hartanya diperoleh dari mengemis. Benarkah ? Penghasilan rata rata pengemis di Surabaya adalah Rp 200.000,- sampai 300.000,- sehari maka jika dikalkulasi dalam 30 hari maka penghasilan seorang pengemis di Surabaya sekitar Rp 6 juta sampai Rp 9 juta.

Jumlah gelandangan dan pengemis (gepeng) di Jawa Tengah, terbanyak di Indonesia. Di samping itu, meski mengaku miskin ternyata pendapatan pengemis ada yang mencapai Rp 600.000 per hari, terutama yang mengemis di jalan protokol. "Jumlah gepeng di Jawa Tengah ini tercatat paling tinggi jumlahnya. Bahkan, gepeng yang ada di Jakarta dan Bandung juga kebanyakan berasal dari Jawa Tengah.

Impian dari seseorang anonymous untuk jadi pengemis yang sukses, he he he

Petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan menemukan fakta mengejutkan. Dalam sehari, pengemis di Jakarta bisa mengantongi penghasilan sekitar Rp 750 ribu hingga Rp 1 juta. “Kalau yang segitu biasanya didapat pengemis dengan tingkat kekasihanan yang sangat sangat kasihan. Seperti pengemis kakek-kakek atau ibu-ibu yang mengemis dengan membawa anaknya,” ujar Kepala Seksi Rehabilitasi Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Miftahul Huda saat ditemui di kantornya,

Kemudian, lanjutnya, untuk pengemis dengan tingkat kasihan yang standar atau biasa saja dalam sehari bisa mendapatkan sekitar Rp 450 ribu hingga Rp 500 ribu. “Itu seperti anak-anak jalanan yang saat mengemis mengandalkan muka memelas,” tuturnya. Satu hari Rp 1 juta, kalikan 30 hari. Pengemis ini bisa dapat Rp 30 juta per bulan. Bermodal perkusi dari tutup botol, anak-anak jalanan mengantongi Rp 12 juta lebih.

Maka silakan bandingkan dengan gaji manajer di Jakarta. Penelusuran merdeka.com, gaji manajer di Jakarta rata-rata berkisar Rp 12 hingga 20 jutaan. Gaji pemimpin cabang sebuah bank rata-rata Rp 16 juta. Sementara Kepala Divisi Rp 20 juta. Rata-rata butuh waktu sekitar tujuh tahun bagi seorang profesional mencapai level manajer. Tak mudah mencapai posisi itu.

Untuk fresh graduate atau sarjana yang baru lulus dan tak punya pengalaman kerja. Kisaran gajinya Rp 2 juta hingga Rp 3,5 juta. Jika beruntung, ada perusahaan yang mau memberi hingga di atas Rp 4 juta. Tapi sangat jarang. “Saya kerja jadi teller di bank. Sudah lima tahun, paling bawa pulang Rp 4 juta. Kaget juga dengar pengemis bisa dapet belasan sampai Rp 30 juta,” kata Rani, seorang pegawai bank pemerintah saat berbincang dengan merdeka.com.

Jika masih tertarik tentang kisah pengemis di negeri ini ada lagi yang lebih mantap gan, ini kisahnya :
Kampung Pengemis - Jakarta. Gang-gang sempit dengan rumah yang saling berhimpitan menjadi pandangan khas di Kebon Singkong, Kelurahan Klender, Jakarta Timur. Inilah kampung pengemis. Ada sekitar 3 RW di kawasan ini. Warga yang tinggal di Kebon Singkong kebanyakan pendatang. Mayoritas mereka berasal dari Indramayu, Jawan Barat.

Setiap bulan puasa ratusan orang dengan menumpang truk datang ke sini mengontrak rumah," ujar Berra Hanson, warga Kebon Singkong, kepada detik+. Hanson yang memiliki 20 petak kontrakan mengaku kecipratan untung setiap bulan puasa. Sebab seluruh kontrakannya penuh terisi. Padahal bulan biasa paling hanya terisi separuhnya. Para pengontrak itu adalah pengemis yang rutin beroperasi di wilayah Menteng dan Jatinegara.

Para pengontrak tinggal dengan peralatan seadanya. Paling hanya tikar dan kasur lipat. Tidak ada perabot-perabot yang mewah. Padahal pendapatan mereka rata-rata per hari bisa dibilang lumayan. Mereka bisa mendapatkan uang paling kecil Rp 200 ribu per hari. "Seorang pengemis yang ngontrak di saya bilang, paling apes mereka dalam sehari dapatnya Rp 200 ribu per hari. Tapi umumnya mereka dapat uang sekitar 500 ribu-Rp 600 ribu per hari," ujar Hanson.

Omongan Hanson bukan isapan jempol belaka. Sebab beberapa waktu lalu seorang nenek-nenek buta yang menghuni kontrakan miliknya mengaku kehilangan celengan. Nenek itu bilang uang yang ada di dalam celengan jumlahnya Rp 900 ribu hasil mengemis selama 4 hari sebelumnya. "Bayangin aja dalam 4 hari saja nenek itu bisa menabung Rp 900 ribu. Kalau sebulan bisa dapat berapa duit itu nenek," kata pria asal Medan itu.

Gimana anda tertarik, saya hanya berpesan kepada pembaca blog sederhana ini “Tidak ada yang menggantikan kerja keras” sebuah petuah lama yang masih berguna sampai kapanpun. Menjadi pengemis memang mudah dan menggiurkan akan tetapi kesesuaian antara hati dan pikiran harus anda padukan bahwa anda adalah orang yang beruntung hidup didunia. Dan orang yang beruntung itu tidak meminta-minta melainkan banyak memberi, makan dari hasil keringat yang diperas setiap hari secara halal. Kata pak ustad deh, semoga artikel ini bermanfaat untuk kebaikan.

Dikutip dari berbagai sumber

Tweet