Laksita Pradnya Paramita
Dara muda dari Bandung ini masih sangat belia, baru 20 tahun. Ia adalah pemilik bisnis kaos kaki yang sukses, dengan brand VoriaSocks.SitaKebetulan dara muda ini juga bening (seperti yang bisa Anda lihat dalam fotonya).
Kisah usaha Sita (nama panggilannya) dimulai dari rasa sakit hati karena diledek oleh teman-teman SMAnya. Ceritanya saat itu dilakukan tes IQ di sekolahnya. Ternyata skor IQ hanya 90-an, jauh dibawah rata-rata, sedikit lagi masuk kategori idiot.
Sejumlah temannya meledek dia. “Kamu tidak akan bisa sukses Sita, karena IQ-mu jongkok”. Begitu ledek teman-temanya sambil tertawa terbahak.
Hati Sita terluka. Ia acap menangis sendirian di kamarnya, sembari mengenang ledekan dan cibiran temannya yang menyakitkan hati.
Sita lalu bertekad untuk membuktikan prasangka yang salah itu. Meski IQ-nya pas-pasan, Sita yakin tetap bisa meraih sukses.
Kesempatan Konsultasi Bisnis dengan Jaya Setiabudi
Ini mungkin menjadi titik balik dalam perjalanan bisnis Laksita, ketika bertemu dengan seorang pengusaha senior yang sudah kita kenal namanya, yaitu mas Jaya Setiabudi.
Setelah mendengar dia bercerita tentang beberapa bisnisnya, pengusaha senior, mas J kemudian memberikan saran dan komentar, ” Kamu gak akan sukses dengan cara bisnismu seperti itu. Fokus 1 dan BESARKAN..! “
Setelah menutup 4 usaha kulinernya, Laksita melanjutkan kuliah di Young Entrepreneur Academy (YEA) batch 19.
Peluang Usaha Tidak Harus Dimulai Secara Rumit
Sekitar Februari 2014 mulailah Laksita berjualan kaos kaki yang dibeli seharga 45 ribu selusin dan ia jual dengan harga 15 ribu per pasang.
Karena animo pasar yang bagus, Laksita mulai mencari supplier kaos kaki import sembari menaikkan harga jual hingga 40 ribu per pasang.
4 bulan sejak berbisnis kaos kaki, Laksita mulai memesan ke produsen lokal dengan desain khusus. Sambil menunggu produksi kelar, ia mempersiapkan merek dan packaging yang menjual.
Bagaimana dengan cara pemasarannya ?
Laksita menggunakan strategi penjualan semua produknya secara online.
Jika Anda melihat akun social medianya, mungkin Anda tak akan percaya bahwa akun itu adalah milik pengusaha berusia 20 tahun. Anda bisa cek akun instagramnya disini >> @VoriaSocks.
“Menjadi Beda”
Itulah yang menjadi salah satu faktor sukses yang dimiliki oleh Laksita. Menurutnya, bahwa saat semua orang berpikir bahwa kaus kaki hanyalah sebagai pelengkap alas kaki, ia justru berusaha menyulap kaus kaki menjadi produk kreatif yang diminati oleh para remaja yang menjadi target marketnya.
Beragam variasi motif dan karakter bisa kita dapatkan dari kaus kaki Voria, mulai dari kaus kaki dengan wajah si jenius musik pentolan The Beatles, John Lennon, sampai ke motif kaus kaki yang unik dan lucu. Selain desain karakter kaus kaki Laksita juga menghadirkan kaus kaki berdesain tribal sebagai salah satu produk unggulannya.
Awal MulaSederhana, Modal 45 Ribu Saja
Bisnis ini dimulai ketika Laksita berjalan-jalan ke pasar, dan menemukan satu kaus kaki yang motifnya sangat ia sukai.
“Awalnya jalan-jalan ke pasar baru nemulah satu kaus kaki yang motifnya aku suka banget dan motifnya tuh bagus banget, terus aku lihat ke tukang dagangnya aku pegang bahannya, kok kaus kaki bagus gini dijual 10 ribu tiga, kan gak tega juga padahal bisa dijual lebih mahal, terus aku cari lagi ternyata emang sisa ekspor jadi sisa dari pabarik yang akhirnya dijual ke orang-orang dengan harga 10 ribu tiga”, ujar Laksita yang memulai usaha di bidang kaus kaki dengan bermodalkan uang Rp. 45 Ribu.
Berawal dari sinilah, Laksita mulai menjual kaus kakinya di online khusus pakaian yan saat itu sedang ia geluti. Tak dinyana, permintaan untuk kaos kaki justru membludak, namun dimulailah kendala baru karena saat mencari ke supplier ternyata barang sudah tidak tersedia. Dari situ Laksita mencoba mencari supplier hingga akhirnya menemukan supplier yang menjual brand korea yang kemudian berlanjut dengan memberi motif miliknya dan dibranding sendiri. Setelah modal cukup terkumpul, barulah Laksita produksi sendiri.
Meski sempat mengalami jatuh bangun dan mendapat hujatan keras dari teman-temannya, namun Laksita tetap bangkit dan sukses mempekerjakan enam orang karyawan dari usahanya ini, Bahkan bukan hanya itu, karena produksi kaus kakinya ini pun sudah terbang hingga ke Brunei, Malaysia dan Australia.
” Jangan jadi orang pintar untuk mendongkrak bisnis Anda, tapi gunakanlah orang yang lebih pintar dari Anda.”
Prinsip ini jugalah yang dilakukan oleh Laksita. Dia menggunakan jasa outsourcing fotografer, desainer dan writer untuk akselesari bisnisnya.
Kini, omzet bisnis kaos kaki yang ia geluti dikabarkan telah mencapai omzet hingga 200 juta per bulan. Sebuah perkembangan luar biasa dari sebuah peluang usaha dengan modal kecil, hanya 45 ribu rupiah saja. Jadi, sudah mendapatkan inspirasi wirausaha dari cerita bisnis sederhana ini ?
Penutup Ada orang dengan IQ pas-pasan bisa menjadi jutawan. Sebaliknya, ada orang dengan IQ tinggi dan lulusan S1 tapi penghasilannya pas-pasan.
0 Response to "Inilah Pengusaha Muda Beromset 200 Juta Dengan Modal Uang & IQ Pas-Pasan"
Post a Comment