Woz mengaku beruntung punya orang tua yang memahami dirinya. Ayahnya yang berdarah Polandia, juga seorang engineer seperti dirinya. "Saya sangat tertarik dengan science fiction. Saya tahu saya akan menjadi seorang insinyur saat umur 10 tahun," kenang Woz yang dikenal sebagai engineer kawakan dari Sillicon Valley.
"Saya dari kecil orangnya pemalu, takut untuk berbicara dengan orang lain. Tak sempat punya pacar waktu itu, jadi saya punya banyak waktu untuk merenung setiap pulang ke rumah. Kepala saya dipenuhi dengan ide-ide," tutur pria yang mendesain pemesanan hotel secara online untuk pertama kalinya saat itu.
Ide cemerlang kerap didapatinya dalam momen-momen tak terduga. "Saya sering terjaga malam hari. Membaca email dan kadang mengutak-atik komputer. Antara terjaga dan tertidur saya sering memikirkan tentang produk teknologi. Saya tak pernah menggunakan narkoba. Saya juga tak mengira, ide-ide selalu datang di saat momen-momen aneh," ujarnya.
Wozniak pun kembali mengenang cikal-bakal Apple yang didirikannya bersama Steve Jobs. Mereka berdua memang bertemu dalam perkumpulan klub pecinta komputer yang beranggotakan para geeks teknologi dimana salah satunya adalah Bill Gates, pendiri Microsoft. "Ketika Bill Gates datang dengan bahasa komputer BASIC, saya tak pernah mencobanya. Tapi kemudian saya mempelajarinya di Hewlett-Packard lalu menciptakan embrio Apple. Kemudian Steve Jobs menghampiri saya. 'Oh my God, mari kita bikin perusahaan'. Jadi saya (pegawai Apple) nomor satu dan Steve Jobs nomor dua," kenang Wozniak.
Meskipun sudah sangat sukses, Woz mengaku tak pernah menutup diri. Ia selalu bergairah setiap bicara tentang teknologi dan selalu terbuka pada siapa saja. Dia mengaku selalu membaca email yang masuk, bahkan panggilan telepon pun tak pernah ia delegasikan kepada sekretarisnya.
"Filsafat saya adalah bagaimana membuat hidup jadi sederhana. Orang-orang akan cenderung menyembunyikan pertanyaan besar, dan jawaban, kebenaran adalah puncak dari semua kebaikan. Kebenaran bagi saya adalah memberi tahu semua orang tentang saya, apa yang saya lakukan. Internet telah membawa kita ke tingkat ini. Saya tidak takut akan keterbukaan."
Semangat keterbukaan juga yang membuatnya suka kepada pemrograman open source. "Open source dikendalikan orang-orang muda, seperti saya dahulu. Dengan open source, kita bisa melihat isi program. Kita bisa mendapatkan ide dengan melihat apa yang dikerjakan orang lain. Kita bisa saja memulainya dengan hal-hal yang simpel dan ekonomis. Begitulah biasanya inovasi itu bermula," tutur Woz.
Referensi : Kompas.com
Semangat keterbukaan juga yang membuatnya suka kepada pemrograman open source. "Open source dikendalikan orang-orang muda, seperti saya dahulu. Dengan open source, kita bisa melihat isi program. Kita bisa mendapatkan ide dengan melihat apa yang dikerjakan orang lain. Kita bisa saja memulainya dengan hal-hal yang simpel dan ekonomis. Begitulah biasanya inovasi itu bermula," tutur Woz.
Referensi : Kompas.com
0 Response to "Filsafat Saya Adalah Bagaimana Membuat Hidup Jadi Sederhana"
Post a Comment