Kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini mengatakan, acuan tersebut dengan melihat produksi minyak Pertamina mencapai 5.010 barel per hari (bph) yang akan menutupi target produksi minyak pada tahun ini sebesar 830.000 barel per hari (bph) sampai 850.000 bph.
"Untuk minyak, saya titip Pertamina karena tulang punggung untuk meningkatkan produksi minyaknya," Rudi, saat menghadiri rapat kerja SKK Migas, Kamis (14/2/2013).
Dia menjelaskan, produksi minyak Pertamina berasal dari proyek anjungan Kodeco Energy (KE) dan Pondok Makmur fase 1. Dengan rincian, proyek anjungan KE-38B berproduksi sebanyak 1.500 bph, anjungan KE-39 sebanyak 1.130 bph.
Kemudian anjungan KE-40 sebanyak 1.000 bph, anjungan KE-54 sebanyak 1.380 bph dan Pondok Makmur fase 1 sebanyak 820 bph.
Menurut Rudi, karena saat ini SKK Migas mengandalkan produksi minyak Pertamina. Terkait itu, dia berharap untuk terus memenuhi Rencana Kerja dan Anggaran (work plan and budget/WPNB) pada 2013 agar lapangan yang akan mulai berproduksi pada bulan April nanti dapat terus naik.
"Itu sudah sejak Maret-April itu sudah. Dari Januari-April. Nah, April itu udah full 5.010 bph, top-nya di bulan April udah menetes semua minyaknya," ungkap Rudi.
SKK Migas sebelumnya menyatakan akan melakukan beberapa upaya untuk mencapai target produksi migas pada tahun ini. Menurut Rudi SKK Migas harus melakukan kegiatan pengeboran sumur pengembangan, work over dan kepastian proyek dapat direalisasikan tepat waktu.
Sementara dalam melakukan kegiatan ekplorasi yang akan memberikan dampak produksi pada 10 hingga 15 tahun mendatang, terdapat juga hambatan-hambatan antara lain masalah ijin pembebasan lahan, masalah proses pengadaan, jadwal rig, persiapan lokasi, evaluasi geologi dan geofisika.
"Untuk mengatasi kendala eksternal kami sangat butuh bantuan dari semua pihak," tutup Rudi.
Referensi : http://bisnis.liputan6.com/read/512664/pertamina-tulang-punggung-produksi-minyak-ri
0 Response to "Pertamina Tulang Punggung Produksi Minyak RI"
Post a Comment