Bisnis Es Teh Manis bisa mengantongi omzet Rp 6 juta per bulan.


Menenggak segelas es teh manis di tengah terik matahari, pasti terasa nikmat. Tak heran, minuman ini cukup laris manis. Pengusaha minuman ini juga terus bermunculan. Salah satunya adalah Tony Haryanto yang mengusung merek Goal Tea.

Usaha yang berada di bawah CV Gerai Nusantara ini sudah berdiri sejak awal tahun 2009. Dan, di akhir 2009 langsung menawarkan kemitraan. "Kami telah memiliki 82 gerai yang tersebar di Jabodetabek, Flores, dan Pekalongan," ujar Tony Haryanto pemilik CV Gerai Nusantara.

Seluruh gerai tersebut, Tony mengungkapkan, milik mitra. Dalam kerjasama ini, Goal Tea menawarkan paket investasi senilai Rp 5 juta. Paket tersebut termasuk booth, mesin sealer, dispenser, cooler box, termos, teko listrik, dan bahan baku awal.

Dengan harga jual Rp 2.000 per cup, mitra bisa mengantongi omzet Rp 6 juta per bulan. Laba bersihnya sekitar 30%. Dengan asumsi mitra bisa menjual minimal 100 cup per hari, mitra bisa balik modal 2,5 bulan saja.
Tony mengklaim, keunggulan Goal Tea terletak pada campuran teh dan kebersihannya. "Salah sat
u campuran adalah teh hitam yang sangat bagus untuk antioksidan," jelasnya.

Goal Tea sendiri ditawarkan dengan pilihan rasa vanila, jeruk, dan susu.Teh ini juga sudah mengantongi sertifikat layak dari Kementerian Kesehatan. Racikan tehnya memakai gula asli bukan biang gula. Begitu juga esnya, tidak menggunakan es balok.

Tony juga mengklaim sangat menjaga standar kualitas penyajian. Ia akan melakukan kontrol secara rutin ke masing-masing gerai. Bila mitra menggunakan gula biang atau es balok, maka gerainya akan ditutup.
Itu sebabnya, Tony optimistis, usahanya ini masih akan terus berkembang lantaran teh adalah minuman yang diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Targetnya, dalam setiap bulan bisa menambah tiga gerai sehingga akhir tahun ini ada 12 gerai baru. "Saya tidak menargetkan terlalu banyak, yang penting memaksimalkan gerai yang ada," ujar dia

1 Response to "Bisnis Es Teh Manis bisa mengantongi omzet Rp 6 juta per bulan."