Untuk memenuhi kebutuhan jangka panjang, masyarakat mulai menyisihkan sebagian pendapatannya untuk investasi. Mereka umumnya menanamankan investasi di surat berharga negara (SBN), saham, reksa dana, dan obligasi.
Namun, sebelum Anda memilih produk investasi tersebut, sebaiknya Anda mengenal bagaimana mekanisme investasi yang benar.
Menurut data yang dikutip dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Kementerian Keuangan, Sabtu 13 Oktober 2012, ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum berinvestasi:
Pertama, Anda bisa memilih untuk menyimpan uang anda di bank atau di mana Anda bisa mengakses uang itu kapan saja.
Berapa banyak uang yang Anda simpan di bank dan berapa banyak uang yang akan investasikan. Anda juga harus mempertimbangkan risiko bahwa suatu hari Anda bisa kehilangan sebagian atau seluruh uang Anda. Untuk produk apa saja, dalam situasi dan kondisi apa saja.
Satu hal yang paling penting sebelum Anda berinvestasi adalah memahami berapa total biaya yang akan keluarkan, tentu saja ini berbeda dengan biaya bank. Sebab, Anda berinvestasi maka pihak lain (termasuk manajer investasi, broker-dealer dan pihak yang menjual produk tersebut) menerima keuntungan dari uang yang Anda investasikan, umumnya berupa komisi (fee).
Sebelum Anda memutuskan untuk membeli suatu produk investasi, Anda harus tahu berapa banyak fee dan biaya lain yang harus Anda bayarkan.
Kedua, atur bagaimana Anda akan mengelola investasi. Susunlah rencana untuk memonitor performa dari investasi Anda. Tentukan batasnya. Jika nilainya naik, apakah Anda akan langsung menjualnya untuk mendapatkan keuntungan, atau justru sebaliknya.
Perlu Anda ketahui, sebagian pihak mengatakan bahwa buy-and-hold-strategy adalah yang terbaik untuk jangka panjang. Setiap kali Anda membeli dan menjual efek, maka Anda akan membayar biaya transaksi yang kadang jumlahnya cukup signifikan.
Usahakan untuk menghindari transaksi yang terlalu sering. Namun, tentu saja bahwa buy-and-hold-strategy hanya berlaku jika produk investasi yang Anda miliki mempunyai prospek bagus untuk jangka panjang. Anda juga harus memperhatikan pajak yang akan ditanggung, ketika Anda menjual dan membeli produk investasi.
Ketiga, gunakan waktu untuk mempelajari pilihan investasi yang ada. Sekali Anda memutuskan berinvestasi di salah satu produk, dapatkan informasi yang cukup dan pelajarilah di rumah. Bandingkan produk investasi dari penerbit yang berbeda. Jangan terburu-buru mengambil keputusan.
Keempat, pilihlah produk investasi yang cocok bagi Anda. Berapa besar risiko yang siap Anda tanggung. Bagaimana kemungkinan bahwa Anda kehilangan seluruh uang yang akan mempengaruhi posisi keuangan Anda. Di sini, Anda perlu mendiskusikan tentang kesempatan dan risiko dengan pihak lain, termasuk keluarga yang akan dipengaruhi oleh keputusan investasi Anda.
Ungkapan bijak dalam berinvestasi: Jika Anda tidak memahami suatu produk investasi, jangan membeli produk tersebut. Berinvestasilah pada produk yang Anda pahami.
Kelima, pahami tipe-tipe investasi. Jika Anda tidak memiliki waktu atau informasi yang cukup tentang berinvestasi, Anda harus benar-benar mempertimbangkan apakah perlu bagi anda untuk berinvestasi:
• Anda harus memahami pilihan-pilihan yang tersedia dan risiko yang terkandung di dalamnya.
• Selama anda berinvestasi, Anda harus memonitor performanya.
• Anda harus memutuskan kapan Anda menjual investasi anda. Perolehlah informasi dari pihak yang menjual dan situs dari pihak yang menerbitkan instrumen investasi tersebut, juga dari situs regulator (Bapepam-LK) dan bursa efek Indonesia.
Referensi : Investasi.com
0 Response to "5 Tips Penting Sebelum Investasi"
Post a Comment