Salah satu pelaku bisnis yang mengikuti program ini adalah seorang arsitek dan aktivis sosial, Ridwan Kamil. Inspirasi datang ketika ia melihat data Badan Amil Zakat yang menyebutkan potensi zakat nasional senilai Rp 217 triliun tidak seluruhnya tersalurkan.
"Saya merasa harus ada ide agar ada suatu bentuk bisnis sosial yang menyejahterakan," ujarnya dalam diskusi bertajuk Kewirausahaan Sosial untuk Indonesia Mandiri di Kampus Unika Atma Jaya, Senin, 13 Agustus 2012.
Menurutnya, modal untuk mewujudkan gagasan bukan hanya persoalan dana. Tapi, "Harus ada revolusi usaha dan asas kepercayaan," kata pria asal Bandung ini.
Akhirnya ia pun mendirikan usaha di bidang energi, yaitu sepeda listrik. Komponen sepeda listrik dirakit oleh masyarakat di daerah pinggiran. Masyarakat pinggiran pun memperoleh pendapatan dari usaha tersebut.
"Selain itu listriknya bisa digunakan untuk dijadikan pembangkit di rumah penduduk," Ridwan menjelaskan.
Masih berkaitan dengan sepeda, Ridwan juga menggerakkan usaha penyewaan sepeda. Transportasi roda dua itu disewakan bagi masyarakat Bandung yang ingin bepergian dalam jarak dekat.
Bidang lain yang dikembangkannya adalah program ''Indonesia Berkebun''. Ridwan menggalakkan masyarakat desa untuk bercocok tanam sayuran dan buah-buahan. Hasilnya dijual kepada komunitas kuliner asal Bandung yang secara rutin memesan hasil panen dari kebun tersebut.
Diharapkan dengan adanya program yang dilakukan oleh Ridwan, semakin banyak masyarakat yang mandiri. "Tingginya jumlah masyarakat mandiri adalah indikator kesuksesan usaha kami," ujar Ridwan.
Referensi : TEMPO.CO
0 Response to "Bisnis Sosial Jadi Solusi Mengatasi Kemiskinan"
Post a Comment