Harga saham sebuah perusahaan tidak memberitahu Anda apa-apa tentang nilai perusahaan.
Di dunia ini kita begitu terbiasa untuk menghubungkan nilai dari suatu produk atau layanan dengan harga. Jika sesuatu harganya lebih mahal, biasanya berarti itu lebih berharga.
Sayangnya, hal ini tidak berlaku untuk saham.
Sesekali, Anda mungkin mendengar komentar tentang bagaimana sebuah perusahaan tertentu dianggap lebih baik karena memiliki harga saham yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya.
Ini adalah sebuah mitos.
Ini fakta yang sebenarnya sebagaimana dikutip dari laman imoney.co.id:
Harga saja juga tidak memberitahu Anda apa-apa tentang ukuran perusahaan.
Kami tidak akan memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana harga saham perusahaan ditentukan (Silakan cari sendiri di Google).
Tetapi menjelaskannya dengan sederhana, mari kita asumsikan Anda memiliki perusahaan bebas utang dan diperkirakan bernilai Rp 1.000.000 oleh sekelompok ahli yang tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memperkirakan nilai dari perusahaan Anda (ya, orang seperti ini memang ada , dan mereka biasanya dikenal sebagai analis saham).
Mari kita juga berasumsi bahwa Anda sudah bosan dengan perusahaan Anda. Daripada menutupnya, Anda memutuskan untuk memberikannya ke 10 investor.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menerbitkan 10 saham, satu untuk setiap investor. Secara teoritis, setiap saham akan bernilai Rp 100.000 – matematika sederhana (Rp 1.000.000 dibagi 10).
Sekarang mari kita asumsikan, bukannya 10 saham tapi 100 lembar saham. Dalam hal ini, setiap investor akan menerima 10 lembar saham, masing-masing senilai Rp 10.000 – matematika sederhana lagi (Rp 1.000.000 dibagi 100).
Jika Anda mengeluarkan 1.000 saham, setiap investor akan menerima 100 saham, dan setiap saham akan bernilai Rp 1000 – Mudah dipahami kan?
Perhatikan bagaimana harga saham tidak memiliki patokan pada nilai perusahaan? Apakah itu Rp 1000 per saham atau Rp 10.000 per saham, harga tidak mengungkapkan apapun tentang berapa banyak nilai perusahaannya – dalam kasus ini Rp 1.000.000. Untuk memperkirakan nilai perusahaan, Anda juga perlu mengetahui jumlah saham yang beredar.
Sekarang mari kita melangkah lebih jauh.
Mari kita asumsikan bahwa kelompok investor berpikir perusahaan Anda bernilai Rp 2.000.000 bukan Rp 1.000.000 (Ingat, valuasi perusahaan Rp 2.000.000 awalnya hanya dari para ahli / analis saham).
Dalam skenario ini, membayar Rp 100.000 untuk saham – dengan asumsi Anda hanya mengeluarkan 10 saham – adalah tawaran yang sangat menggiurkan. Karena untuk investor, setiap saham sebenarnya bernilai Rp 200.000.
Tentu saja, ada banyak alasan mengapa investor berpikir perusahaan Anda bernilai lebih dari yang seharusnya (mungkin mereka tahu informasi tentang perusahaan Anda yang tak teramati oleh para analis saham, misalanya perusahaan sudah hamper mengembangkan obat untuk kanker, atau mungkin kelompok investor ini percaya jika Anda pergi, perusahaan akhirnya akan mencapai potensi penuh).
Jadi intinya, Rp 200.000 adalah nilai perusahaan menurut investor – Ini adalah kesimpulan yang mereka ambil dengan independen, berdasarkan penilaian terbaik mereka. Hal ini juga opini atas saham. Bagi para investor, pada harga Rp 100.000, harga saham perusahaan Anda benar-benar “murah”, tapi bagi kelompok analis saham yang bersangkutan, Rp 100.000 adalah harga yang adil.
Jadi Apa Yang Bisa Kita Pelajari Di Sini?
1) Kuncinya adalah: harga saham perusahaan sendiri tak memberitahu Anda apa-apa tentang nilai dari sebuah perusahaan, karena perusahaan dapat dengan mudah memanipulasi harga saham dengan menerbitkan saham lebih banyak atau kurang.
2) Apakah saham perusahaan mahal atau murah tergantung pada seberapa banyak Anda berpikir perusahaan benar-benar layak. Jadi kecuali jika Anda adalah seorang analis berpengalaman, atau mengetahui sesuatu tentang perusahaan yang publik tidak tahu, mungkin lebih bijaksana untuk menganggap Anda tidak tahu.
3) Kita tidak menyentuh hal ini, tetapi untuk menentukan ukuran perusahaan, biasanya adalah dengan mengalikan jumlah saham yang diterbitkan oleh perusahaan dengan harga sahamnya (di bidang keuangan, kita sebut ini kapitalisasi pasar atau “market cap “perusahaan).
Dalam contoh di atas, kapitalisasi pasar perusahaan Anda adalah Rp 1.000.000 (10 saham x Rp 100.000 per saham, atau 100 saham x Rp 10.000 per saham, atau 1000 saham x Rp 1.000 per saham).
Kuis: Jadi apakah perusahaan terbesar di dunia saat ini?
Jawaban: Apple (pada saat penulisan), pada kapitalisasi pasar US $ 560 miliar.
Lihat beberapa pesaing Apple di bawah ini, dan perhatikan bagaimana harga saham masing-masing perusahaan benar-benar tak memberitahu Anda apa-apa tentang nilai atau ukuran perusahaan.
Apple harga saham = US $ 603, kapitalisasi pasar = US $ 560.000.000.000
Google harga saham = US $ 608, kapitalisasi pasar = US $ 198.000.000.000
Microsoft harga saham = US $ 29, kapitalisasi pasar = US $ 243.000.000.000
Dan untuk iseng-iseng: Perusahaan apa yang memiliki harga saham tertinggi di dunia saat ini?
Jawaban: Berkshire Hathaway (perusahaan milik Warren Buffett), dengan harga US $ 124.940 per lembar saham, kapitalisasi pasar = US $ 206.000.000.000
Ingin memulai investasi saham? Cari tahu mana broker yang menawarkan harga terbaik di Indonesia!
Di dunia ini kita begitu terbiasa untuk menghubungkan nilai dari suatu produk atau layanan dengan harga. Jika sesuatu harganya lebih mahal, biasanya berarti itu lebih berharga.
Sayangnya, hal ini tidak berlaku untuk saham.
Sesekali, Anda mungkin mendengar komentar tentang bagaimana sebuah perusahaan tertentu dianggap lebih baik karena memiliki harga saham yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya.
Ini adalah sebuah mitos.
Ini fakta yang sebenarnya sebagaimana dikutip dari laman imoney.co.id:
Harga saja juga tidak memberitahu Anda apa-apa tentang ukuran perusahaan.
Kami tidak akan memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana harga saham perusahaan ditentukan (Silakan cari sendiri di Google).
Tetapi menjelaskannya dengan sederhana, mari kita asumsikan Anda memiliki perusahaan bebas utang dan diperkirakan bernilai Rp 1.000.000 oleh sekelompok ahli yang tujuan utamanya dalam hidup adalah untuk memperkirakan nilai dari perusahaan Anda (ya, orang seperti ini memang ada , dan mereka biasanya dikenal sebagai analis saham).
Mari kita juga berasumsi bahwa Anda sudah bosan dengan perusahaan Anda. Daripada menutupnya, Anda memutuskan untuk memberikannya ke 10 investor.
Salah satu cara untuk melakukan ini adalah dengan menerbitkan 10 saham, satu untuk setiap investor. Secara teoritis, setiap saham akan bernilai Rp 100.000 – matematika sederhana (Rp 1.000.000 dibagi 10).
Sekarang mari kita asumsikan, bukannya 10 saham tapi 100 lembar saham. Dalam hal ini, setiap investor akan menerima 10 lembar saham, masing-masing senilai Rp 10.000 – matematika sederhana lagi (Rp 1.000.000 dibagi 100).
Jika Anda mengeluarkan 1.000 saham, setiap investor akan menerima 100 saham, dan setiap saham akan bernilai Rp 1000 – Mudah dipahami kan?
Perhatikan bagaimana harga saham tidak memiliki patokan pada nilai perusahaan? Apakah itu Rp 1000 per saham atau Rp 10.000 per saham, harga tidak mengungkapkan apapun tentang berapa banyak nilai perusahaannya – dalam kasus ini Rp 1.000.000. Untuk memperkirakan nilai perusahaan, Anda juga perlu mengetahui jumlah saham yang beredar.
Sekarang mari kita melangkah lebih jauh.
Mari kita asumsikan bahwa kelompok investor berpikir perusahaan Anda bernilai Rp 2.000.000 bukan Rp 1.000.000 (Ingat, valuasi perusahaan Rp 2.000.000 awalnya hanya dari para ahli / analis saham).
Dalam skenario ini, membayar Rp 100.000 untuk saham – dengan asumsi Anda hanya mengeluarkan 10 saham – adalah tawaran yang sangat menggiurkan. Karena untuk investor, setiap saham sebenarnya bernilai Rp 200.000.
Tentu saja, ada banyak alasan mengapa investor berpikir perusahaan Anda bernilai lebih dari yang seharusnya (mungkin mereka tahu informasi tentang perusahaan Anda yang tak teramati oleh para analis saham, misalanya perusahaan sudah hamper mengembangkan obat untuk kanker, atau mungkin kelompok investor ini percaya jika Anda pergi, perusahaan akhirnya akan mencapai potensi penuh).
Jadi intinya, Rp 200.000 adalah nilai perusahaan menurut investor – Ini adalah kesimpulan yang mereka ambil dengan independen, berdasarkan penilaian terbaik mereka. Hal ini juga opini atas saham. Bagi para investor, pada harga Rp 100.000, harga saham perusahaan Anda benar-benar “murah”, tapi bagi kelompok analis saham yang bersangkutan, Rp 100.000 adalah harga yang adil.
Jadi Apa Yang Bisa Kita Pelajari Di Sini?
1) Kuncinya adalah: harga saham perusahaan sendiri tak memberitahu Anda apa-apa tentang nilai dari sebuah perusahaan, karena perusahaan dapat dengan mudah memanipulasi harga saham dengan menerbitkan saham lebih banyak atau kurang.
2) Apakah saham perusahaan mahal atau murah tergantung pada seberapa banyak Anda berpikir perusahaan benar-benar layak. Jadi kecuali jika Anda adalah seorang analis berpengalaman, atau mengetahui sesuatu tentang perusahaan yang publik tidak tahu, mungkin lebih bijaksana untuk menganggap Anda tidak tahu.
3) Kita tidak menyentuh hal ini, tetapi untuk menentukan ukuran perusahaan, biasanya adalah dengan mengalikan jumlah saham yang diterbitkan oleh perusahaan dengan harga sahamnya (di bidang keuangan, kita sebut ini kapitalisasi pasar atau “market cap “perusahaan).
Dalam contoh di atas, kapitalisasi pasar perusahaan Anda adalah Rp 1.000.000 (10 saham x Rp 100.000 per saham, atau 100 saham x Rp 10.000 per saham, atau 1000 saham x Rp 1.000 per saham).
Kuis: Jadi apakah perusahaan terbesar di dunia saat ini?
Jawaban: Apple (pada saat penulisan), pada kapitalisasi pasar US $ 560 miliar.
Lihat beberapa pesaing Apple di bawah ini, dan perhatikan bagaimana harga saham masing-masing perusahaan benar-benar tak memberitahu Anda apa-apa tentang nilai atau ukuran perusahaan.
Apple harga saham = US $ 603, kapitalisasi pasar = US $ 560.000.000.000
Google harga saham = US $ 608, kapitalisasi pasar = US $ 198.000.000.000
Microsoft harga saham = US $ 29, kapitalisasi pasar = US $ 243.000.000.000
Dan untuk iseng-iseng: Perusahaan apa yang memiliki harga saham tertinggi di dunia saat ini?
Jawaban: Berkshire Hathaway (perusahaan milik Warren Buffett), dengan harga US $ 124.940 per lembar saham, kapitalisasi pasar = US $ 206.000.000.000
Ingin memulai investasi saham? Cari tahu mana broker yang menawarkan harga terbaik di Indonesia!
0 Response to "Inilah Cara Memilih Sebuah Perusahaan, Agar Hasil Investasi Anda Menguntungkan"
Post a Comment