Inilah Risiko Terburuk Ketika Anda Berpikir Tentang Uang

Dikutip dari laman centroone.com, sebuah penelitian mengungkap, hanya dengan memikirkan uang, seseorang secara tidak sadar akan membuat keputusan tidak etis, seperti berbohong atau membuat keputusan tak bermoral.

Hal itulah yang diungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh para ahli dari Harvard dan University of Utah's David Eccles School of Business. 

Dalam jurnal berjudul Organizational Behavior and Human Decision Processes disebutkan: "Meskipun seseorang berniat baik atau merasa dapat membedakan yang benar dan salah, terdapat faktor yang mempengaruhi keputusan dan perilaku yang tidak ia sadari," tulis Kristin Smith-Crowe, profesor manajemen di University of Utah David Eccles School of Business.

Studi tersebut meminta beberapa mahasiswa bisnis untuk membuat kalimat dari berbagai kelompok kata. Beberapa frase harus memiliki fokus keuangan, seperti 'dia menghabiskan banyak uang' dan frase lainnya harus bersifat netral, seperti 'dia berjalan di rumput'.

Para peneliti menemukan, mahasiswa yang terekspos frase keuangan berpotensi berbohong lebih sering dalam kegiatan selanjutnya, meskipun tak menerima imbalan finansial secara langsung. Tak hanya itu, para konsumen juga harus berhati-hati.

Sebab, motif memperoleh keuntungan juga bisa membuat mereka menciptakan sebuah keputusan tak etis. Peneliti menguak fakta, para partisipan cenderung membuat konsep uang yang dihubungkan dengan kerangka keputusan bisnis.

Mereka berpikir sempit saat memperhitungkan biaya manfaat dan mengejar kepentingan pribadi dengan mengesampingkan pertimbangan moral. Sebetulnya, ini bukan penelitian pertama yang mengamati hubungan antara uang dengan perilaku culas.

Studi pada 2012 menemukan, orang kaya tidak hanya cenderung berbohong, menipu, melakukan perilaku tak etis di kantor, tapi juga tega mengambil permen dari anak-anak.

Dalam eksperimen tersebut, orang-orang yang lebih kaya mengambil permen dua kali lebih banyak dari botol berlabel 'for children', daripada orang-orang yang lebih miskin.

Tweet