Proposal yang telah diajukan dalam waktu lama guna memecah California, Amerika Serikat (AS) menjadi enam negara bagian ternyata memiliki makna lain.
Hasil analisa dan laporan dewan legislatif menyimpulkan, tak hanya membaginya menjadi enam negara bagian, tapi pemecahan tersebut juga berarti pemisahan antara penduduk kaya dan miskin.
Mengutip laman liputan6.com, rencana tersebut mendapat dukungan dari salah satu miliarder terkaya dunia, Tim Draper yang tinggal di Silicon Valley.
Draper mengumpulkan 1,3 juta tanda tangan pada proposalnya untuk kemudian di berikan pada Menteri Dalam Negeri Debra Bowen bulan lalu.
"Setidaknya, secara tersirat dan mungkin beberapa puluh tahun setelah pemecahan California, enam negara bagian baru yang diusulkan akan memiliki tingkatan pendapatan yang berbeda-beda," ungkap analis dewan legislatif Mac Taylor dalam laporannya.
Negara bagian baru terkaya nantinya akan ditempati Sillicon Valley. Kemudian akan disusul oleh pusat teknologi termahal di AS dekan San Jose dan diikuti San Francisco.
Silicon Valley akan memiliki pendapatan per kapita sebesar US$ 63.228. Angka tersebut dua kali lipat lebih besar dari kawasan termiskin dalam proposal tersebut.
Tak hanya itu, angka tersebut juga tercatat tiga kali lipat lebih tinggi daripada pendapatan per kapita California sekarang sebesar US$ 46.477. Silicon Valley dapat membuat setiap penduduknya menanggung pajak pendapatan hingga US$ 2.168 per tahun.
Sementara negara termiskin akan ditempati kawasan pertanian Central Valley. Pendapatan per kapitanya berjumlah sekitar US$ 35.510. Sementara itu, setiap penduduk akan menanggung pajak pendapatan sebesar US$ 472 per tahun.
Sedangkan West California yang termasuk Los Angeles di dalamnya akan berada di kawasan pertengahan dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 44.900.
Draper yang mendanai kampanye pemecahan California tersebut mengatakan dirinya berencana menciptakan lingkungan bisnis yang lebih ramah.
Dia juga berencana menyelesaikan sejumlah isu ketersediaan air bersih di California dan mempermudah arus lalu lintas.
Hasil analisa dan laporan dewan legislatif menyimpulkan, tak hanya membaginya menjadi enam negara bagian, tapi pemecahan tersebut juga berarti pemisahan antara penduduk kaya dan miskin.
Mengutip laman liputan6.com, rencana tersebut mendapat dukungan dari salah satu miliarder terkaya dunia, Tim Draper yang tinggal di Silicon Valley.
Draper mengumpulkan 1,3 juta tanda tangan pada proposalnya untuk kemudian di berikan pada Menteri Dalam Negeri Debra Bowen bulan lalu.
"Setidaknya, secara tersirat dan mungkin beberapa puluh tahun setelah pemecahan California, enam negara bagian baru yang diusulkan akan memiliki tingkatan pendapatan yang berbeda-beda," ungkap analis dewan legislatif Mac Taylor dalam laporannya.
Negara bagian baru terkaya nantinya akan ditempati Sillicon Valley. Kemudian akan disusul oleh pusat teknologi termahal di AS dekan San Jose dan diikuti San Francisco.
Silicon Valley akan memiliki pendapatan per kapita sebesar US$ 63.228. Angka tersebut dua kali lipat lebih besar dari kawasan termiskin dalam proposal tersebut.
Tak hanya itu, angka tersebut juga tercatat tiga kali lipat lebih tinggi daripada pendapatan per kapita California sekarang sebesar US$ 46.477. Silicon Valley dapat membuat setiap penduduknya menanggung pajak pendapatan hingga US$ 2.168 per tahun.
Sementara negara termiskin akan ditempati kawasan pertanian Central Valley. Pendapatan per kapitanya berjumlah sekitar US$ 35.510. Sementara itu, setiap penduduk akan menanggung pajak pendapatan sebesar US$ 472 per tahun.
Sedangkan West California yang termasuk Los Angeles di dalamnya akan berada di kawasan pertengahan dengan pendapatan per kapita sebesar US$ 44.900.
Draper yang mendanai kampanye pemecahan California tersebut mengatakan dirinya berencana menciptakan lingkungan bisnis yang lebih ramah.
Dia juga berencana menyelesaikan sejumlah isu ketersediaan air bersih di California dan mempermudah arus lalu lintas.
0 Response to "Hidup di California Tergantung Anda Kaya atau Miskin"
Post a Comment