Ada sebuah kisah nyata dari seorang mahasiswa semester II di salah satu perguruan tinggi negeri di Bandung, Jawa Barat. Berikut kilasan mengenai masalahnya dan beberapa tips yang sangat bermanfaat untuk memulai dan mengembangkan bisnisnya.
Sebentar lagi saya akan menghadapi libur panjang, kurang lebih tiga bulan, saya sudah berpikir untuk mengisi liburan dengan berwirausaha untuk menambah finansial dan pengalaman.
Saya memiliki hobi mendesain gambar (Coreldraw) saya berpikir untuk meluangkan hobi saya ke dalam bisnis saya. Maka saya memutuskan untuk menjual mainan anak-anak yang berbahan kertas dan mengandung unsur desain, seperti stiker, kartu nama, pin gantungan kunci dan lain-lain.
Saya akan menjual produk saya dengan sistem konsinyasi dan dititipkan di warng-warung. Yang ingin saya tanyakan:
1. Bagaimana langkah memulai bisnis saya agar meminimalisir modal dan kerugian?
2. Sistem konsinyasi saya mendatangi warung dalam jangka waktu berapa kali dalam sebulan?
3. Berapa modal yang saya butuhkan?
4. Bagaimana cara pengembangan pemasarannya?
5. Adakah trik-trik untuk memaksimalkan bisnis saya?
Usaha yang dimulai sejak bangku kuliah adalah baik dan akan menambah kekuatan mental kita dalam berusaha dan tentu akan banyak pengalaman yang berharga untuk masa depan.
Banyak orang meninggalkan hobinya untuk mencari pekerjaan, padahal bisnis yang menjanjikan adalah dari hobi kita. Dari hobi yang kita minati akan mendatangkan income/pendapatan yang luar biasa.
Sambil mengisi libur kuliah, dapat menyalurkan hobi Anda dan mendatangkan income dari hobi tersebut adalah baik dan patut dicontoh oleh mahasiswa lainnya.
Beberapa jawaban dari pertanyaan Anda sebagai berikut:
Untuk meminimalisir modal dan kerugian, dikarenakan Anda akan memproduksi beberapa jenis produk seperti : stiker, kartu nama, pin, gantungan kunci dan lain-lain, buatlah dengan jumlah yang tidak banyak dahulu dari setiap jenis produk tersebut.
Lalu tes dan ukurlah manakah produk yang paling banyak laku dan banyak dipesan, dan manakah produk yang kurang laku atau malah tidak laku. Dari tes dan ukur tersebut Anda bisa memutuskan manakah jenis produk yang dapat diproduksi dengan jumlah yang banyak dan memberi nilai tambah (inovasi) lagi. Dan produk yang kurang laku dan tidak laku bisa tidak diproduksi lagi.
Sistem konsinyasi, adalah sistem kerjasama yang baik dan saling menguntungkan yaitu menitipkan produk di warung-warung, status kepemilikan produk yang dititipkan adalah milik yang menitipkan sampai produk tersebut laku terjual. Jangka waktu mengecek produk tersebut di warung-warung tergantung dari jenis produk itu sendiri.
Kita bisa tes dan ukur juga dari seminggu sekali atau lebih, jika produk tersebut cepat terjual maka volume kedatangan kita juga harus disesuaikan sehingga bisa menitipkan produk barunya. Anda bisa juga mengecek melalui telepon/sms.
Untuk modal yang dibutuhkan tentu Anda bisa mengukur dan menganalisa kebutuhan modal untuk usaha Anda. Mulai dari modal investasi, modal kerja hingga modal operasional.
Modal investasi misalnya, Anda membutuhkan sewa tempat usaha, kendaraan operasional, perlengkapan produksi dan lain-lain. Modal kerja seperti kebutuhan bahan baku untuk membuat produk yang dijual. Dan modal operasional adalah biaya-biaya bulanan operasi seperti telekomunikasi, transportasi, bonus penjual/gaji dan lain-lainnya.
Pengembangan pemasarannya, saat ini Anda memilih untuk dengan sistem konsinyasi ke warung-warung, mungkin bisa ditambah pemasarannya misalnya dengan Anda memberikan pelatihan keterampilan di sekolah-sekolah, yang nantinya bahan baku pembuatan produk tersebut bisa membeli ke Anda, dan produk bisa dijual juga di kantin/koperasi sekolah.
Manfaatkan juga jaringan dari sosial media di internet untuk promosikan produk Anda dan menerima pemesanan khusus yang bisa dikirimkan ke pelanggan.
Tips tambahan dari saya, karena Anda memilih sistem konsinyasi maka pilihlah warung-warung atau toko-toko buku/souvenir yang sebagian besarnya adalah produk konsinyasi atau titipan dari produsen. Sehingga pemilik toko akan menawarkan produk-produk yang dititipkan.
Jika Anda titipkan kepada warung/toko yang memproduksi sendiri produk sejenis maka mereka akan lebih mengutamakan produk sendiri untuk ditawarkan kepada pelanggan.
Selamat berlibur sambil berkarya. Semoga sukses.
Sumber : detik.com
Sebentar lagi saya akan menghadapi libur panjang, kurang lebih tiga bulan, saya sudah berpikir untuk mengisi liburan dengan berwirausaha untuk menambah finansial dan pengalaman.
Saya memiliki hobi mendesain gambar (Coreldraw) saya berpikir untuk meluangkan hobi saya ke dalam bisnis saya. Maka saya memutuskan untuk menjual mainan anak-anak yang berbahan kertas dan mengandung unsur desain, seperti stiker, kartu nama, pin gantungan kunci dan lain-lain.
Saya akan menjual produk saya dengan sistem konsinyasi dan dititipkan di warng-warung. Yang ingin saya tanyakan:
1. Bagaimana langkah memulai bisnis saya agar meminimalisir modal dan kerugian?
2. Sistem konsinyasi saya mendatangi warung dalam jangka waktu berapa kali dalam sebulan?
3. Berapa modal yang saya butuhkan?
4. Bagaimana cara pengembangan pemasarannya?
5. Adakah trik-trik untuk memaksimalkan bisnis saya?
Usaha yang dimulai sejak bangku kuliah adalah baik dan akan menambah kekuatan mental kita dalam berusaha dan tentu akan banyak pengalaman yang berharga untuk masa depan.
Banyak orang meninggalkan hobinya untuk mencari pekerjaan, padahal bisnis yang menjanjikan adalah dari hobi kita. Dari hobi yang kita minati akan mendatangkan income/pendapatan yang luar biasa.
Sambil mengisi libur kuliah, dapat menyalurkan hobi Anda dan mendatangkan income dari hobi tersebut adalah baik dan patut dicontoh oleh mahasiswa lainnya.
Beberapa jawaban dari pertanyaan Anda sebagai berikut:
Untuk meminimalisir modal dan kerugian, dikarenakan Anda akan memproduksi beberapa jenis produk seperti : stiker, kartu nama, pin, gantungan kunci dan lain-lain, buatlah dengan jumlah yang tidak banyak dahulu dari setiap jenis produk tersebut.
Lalu tes dan ukurlah manakah produk yang paling banyak laku dan banyak dipesan, dan manakah produk yang kurang laku atau malah tidak laku. Dari tes dan ukur tersebut Anda bisa memutuskan manakah jenis produk yang dapat diproduksi dengan jumlah yang banyak dan memberi nilai tambah (inovasi) lagi. Dan produk yang kurang laku dan tidak laku bisa tidak diproduksi lagi.
Sistem konsinyasi, adalah sistem kerjasama yang baik dan saling menguntungkan yaitu menitipkan produk di warung-warung, status kepemilikan produk yang dititipkan adalah milik yang menitipkan sampai produk tersebut laku terjual. Jangka waktu mengecek produk tersebut di warung-warung tergantung dari jenis produk itu sendiri.
Kita bisa tes dan ukur juga dari seminggu sekali atau lebih, jika produk tersebut cepat terjual maka volume kedatangan kita juga harus disesuaikan sehingga bisa menitipkan produk barunya. Anda bisa juga mengecek melalui telepon/sms.
Untuk modal yang dibutuhkan tentu Anda bisa mengukur dan menganalisa kebutuhan modal untuk usaha Anda. Mulai dari modal investasi, modal kerja hingga modal operasional.
Modal investasi misalnya, Anda membutuhkan sewa tempat usaha, kendaraan operasional, perlengkapan produksi dan lain-lain. Modal kerja seperti kebutuhan bahan baku untuk membuat produk yang dijual. Dan modal operasional adalah biaya-biaya bulanan operasi seperti telekomunikasi, transportasi, bonus penjual/gaji dan lain-lainnya.
Pengembangan pemasarannya, saat ini Anda memilih untuk dengan sistem konsinyasi ke warung-warung, mungkin bisa ditambah pemasarannya misalnya dengan Anda memberikan pelatihan keterampilan di sekolah-sekolah, yang nantinya bahan baku pembuatan produk tersebut bisa membeli ke Anda, dan produk bisa dijual juga di kantin/koperasi sekolah.
Manfaatkan juga jaringan dari sosial media di internet untuk promosikan produk Anda dan menerima pemesanan khusus yang bisa dikirimkan ke pelanggan.
Tips tambahan dari saya, karena Anda memilih sistem konsinyasi maka pilihlah warung-warung atau toko-toko buku/souvenir yang sebagian besarnya adalah produk konsinyasi atau titipan dari produsen. Sehingga pemilik toko akan menawarkan produk-produk yang dititipkan.
Jika Anda titipkan kepada warung/toko yang memproduksi sendiri produk sejenis maka mereka akan lebih mengutamakan produk sendiri untuk ditawarkan kepada pelanggan.
Selamat berlibur sambil berkarya. Semoga sukses.
Sumber : detik.com
0 Response to "Tips Bermanfaat Bagi Mahasiswa yang Baru Memulai Bisnis Kecil-Kecilan"
Post a Comment