Persaingan Bisnis ada Dimana-mana dan beberapa hari lalu aku kembali menjumpai fenomena persaingan bisnis dalam bidang makanan. Makanan apa? ada deh, pokoknya salah satu makanan khas oleh-oleh Jogja. Singkat cerita aku dimintai tolong untuk menemani menjadi mata-mata.
Bak dedektif yang sok uye, petualanganpun dimulai. Apa yang diselidiki? ya ada deh, yang jelas mencari rahasia tentang apa yang dianggap lebih. Berhubung aku bukan pegawai pihak manapun, otomatis aku tidak memihak pihak manapun, cuma yang aku pikirkan: Kenapa harus sampai segitunya, menyelidiki hingga ke dapur-dapurnya.
Kalau menurut pakar bukan ahli seperti dikutp dari laman widhawati.blogdetik.com
: “Kenapa sih mereka yang bersaing itu gak berusaha menciptakan sesuatu yang baru saja ketimbang harus mencari tau dan meniru tempat lain?”
Yang namanya usaha makanan, kuncinya adalah bermain pada “rasa dan harga”. Kalau cuma mencari tau dan meniru saja, apa gak capek sendiri. Kan lebih enak jadi yang ditiru dari pada peniru. Meniru memang boleh, tapi sebagai peniru yang baik tetap harus punya ciri khasnya sendiri. Bagi yang sudah sukses di bisnis makanan,
Pernahkah anda merasa diselidiki pihak lain? Ya, biarkan sajalah, yang penting anda tetap berpacu pada kualitas, ciri khas, rasa dan harga yang anda punya, bila perlu bikin inovasi-inovasi baru biar makin repot tuh orang-orang yang ingin meniru.
Bak dedektif yang sok uye, petualanganpun dimulai. Apa yang diselidiki? ya ada deh, yang jelas mencari rahasia tentang apa yang dianggap lebih. Berhubung aku bukan pegawai pihak manapun, otomatis aku tidak memihak pihak manapun, cuma yang aku pikirkan: Kenapa harus sampai segitunya, menyelidiki hingga ke dapur-dapurnya.
Kalau menurut pakar bukan ahli seperti dikutp dari laman widhawati.blogdetik.com
: “Kenapa sih mereka yang bersaing itu gak berusaha menciptakan sesuatu yang baru saja ketimbang harus mencari tau dan meniru tempat lain?”
Yang namanya usaha makanan, kuncinya adalah bermain pada “rasa dan harga”. Kalau cuma mencari tau dan meniru saja, apa gak capek sendiri. Kan lebih enak jadi yang ditiru dari pada peniru. Meniru memang boleh, tapi sebagai peniru yang baik tetap harus punya ciri khasnya sendiri. Bagi yang sudah sukses di bisnis makanan,
Pernahkah anda merasa diselidiki pihak lain? Ya, biarkan sajalah, yang penting anda tetap berpacu pada kualitas, ciri khas, rasa dan harga yang anda punya, bila perlu bikin inovasi-inovasi baru biar makin repot tuh orang-orang yang ingin meniru.
0 Response to "Tips Sukses dalam Persaingan Bisnis Makanan di Indonesia "
Post a Comment