Kisah perjalanan miliuner dunia ini sangat mengispirasi bagi saya, bisnis yang dimulai dari nol berubah menjadi kerajaan bisnis yang beromset miliaran. Jadi siapapun yang menginkan sebuah kesejahteraan hidup bisa dicapai dengan kerja kerja keras.
Karena menjadi miliuner tidak semudah membalikkan telapak tangan. Maka butuh usaha yang sangat keras untuk mencapainya. Bahkan tak jarang mereka yang kini menjadi orang super kaya harus mengalami masa-masa sulit, terpuruk, hingga bangkrut!
Meski bangkrut, keuletan, dan jiwa pantang menyerah yang dimiliki, membuat mereka mampu bangkit, dari bangkrut mereka bermetamorfosis dan menjadi miliuner.
Dikutip dari detik.com, berikut ada sejumlah orang yang awalnya bangkrut atau tak punya apa-apa kini menjadi kaya raya yang bisa kita jadikan motivasi dalam membangun bisnis impian :
1. Sara Blakely
Sara Blakely adalah salah satu wanita kaya dengan usahanya sendiri. Namun pada perjalanan kesuksesannya, tak jarang dia mengalami kesulitan. Dia pernah melamar ke sekolah hukum, namun dia gagal dalam tes LSAT meski sudah mengambil dua kali tes.
Sara lalu melamar kerja di Walt Disney World, tapi dengan tinggi 5'6, dia tidak memenuhi syarat tinggi badan.
Lalu dia menjual mesin faksimili selama tujuh tahun, dan akhirnya menghabiskan sisa tabungannya sebanyak US$ 5.000 untuk membangun sebuah perusahaan pembuat pakaian dalam, Spanx. Kini, perusahaannya menjadi perusahaan yang sangat besar. Sara juga bergabung bersama Warren Buffet dalam Giving Pledge, kumpulan orang kaya dermawan.
2. Jan Koum
Jan Koum kala itu berumur 16 tahun saat dia pindah ke Amerika Serikat dari Ukraina bersama ibunya. Keduanya tak punya apa-apa, berjuang keras hidup di negeri Paman Sam dan mengandalkan bantuan pemerintah untuk bertahan.
Koum akhirnya belajar jaringan komputer pada saat remaja. Menginjak dewasa dia menjadi co-founder Whatsapp Messenger, aplikasi chatting yang telah dibeli Facebook seharga US$ 19 miliar.
3. Chain Laiwa
Meski keturunan dinasti Manchu, keluarga Chain Laiwa sangat miskin. Di tahun 1940, dia terpaksa harus meninggalkan sekolah lalu bekerja. Akhirnya memulai bisnisnya dengan memperbaiki furniture.
Bertahun-tahun bisnisnya tumbuh, dan sebelum umurnya 40 tahun dia pindah ke Hong Kong untuk mulai berinvestasi di real estate. Dia memulainya dengan 12 properti, lalu semakin besar dan banyak. Sekarang dia menjadi pejabat tertinggi di Fu Wah International, perusahaan yang bergerak di real estate, pariwisata, elektronik, dan industri lainnya.
4. Sheldon Adelson
Tak ada yang menyangka Sheldon Adelson kini adalah pemiliki dari Las Vegas mega-resort dan properti lainnya.
Sebelum sukses dia berbagi tempat tidur dengan kedua orang tuanya dan juga keluarganya di Massachusetts. Ayahnya adalah supir taksi dan ibunya menjalankan toko rajutan.
Adelson mulai berbisnis di umur 12 tahun, saat dia memiliki izin untuk menjual koran di Boston. Saat ini dia dikenal sebagai konglomerat dan investor, dan salah satu pria terkaya di dunia.
5. Zhang Xin
SOHO China adalah salah satu pengembang properti terbesar, dan Zhang Xin adalah orang paling tinggi di perusahaan itu.
Di masa remaja, Zhang hidup miskin, bekerja di perusahaan pembuat mainan dan elektronik dengan upah yang kecil. Selama 5 tahun dia menabung unutk membeli tiket pesawat menuju London dan biaya kursus Bahasa Inggris.
Di Inggris, dia belajar di Cambridge University lalu bekerja di Goldman Sach di New York. "Semua orang datang dari antah berantah, itu lah sesuatu tentang China.
6. Howard Schultz
CEO dari Starbucks ini dulu hidup di perumahan di Brooklyn, New York dengan orang tua juga saudara-saudaranya. Ibunya, yang tak lulus SMA memaksa anak-anaknya untuk percaya diri agar sukses.
Sedangkan ayahnya yang seorang supir truk, mendorong anak-anaknya untuk mencintai olahraga. Setelah mendapatkan beasiswa sepakbola ke Northern Michigan University, Schultz menjadi orang pertama di keluarganya yang kuliah.
"Saya sadar kalau saya bukan pemain sepakbola yang hebat. Akhirnya saya tak bermain sepakbola lagi," kata Schultz dalam bukunya.
Pada akhirnya dia bekerja di Starbukcs sebagai direktur pemasaran pada 1980, lalu naik oangkat dan akhirnya menjadi Direktur Utama. Di bawah kepemimpinannya, jaringan kedai kopi ini semakin menjamur, jadi yang terbesar di dunia, dengan 5.500 kedai di 50 negara, dan masih terus bertambah.
7. George Soros
Soros selamat dari kependudukan Nazi dari negaranya di Hungaria selama Perang Dunia II. Dia akhirnya pindah ke Inggris di 1947.
Dia belajar di London School of Economics sambil bekerja, demi membayar uang sekolahnya. Pekerjaan yang ia jalani selama masa itu seperti pencuci piring dan tukang cat rumah. Sambil menunggu meja dengan piring-piring kotornya, dia diberitahu kalau bekerja keras, dia bisa menjadi asisten kepala pelayan, menurut biografi Soros oleh Michael T Kaufman.
Soros tidak lama-lama menjadi pelayan. Dia menjadi pengelola keuangan, dan di tahun 1992 dia menghasilkan miliaran dolar sekali saat dia bertaruh melawan mata uang Inggris, poundsterling dalam sehari yang dikenal dengan sebutan Black Wednesday. Sekarang, dia menjadi warga negara Amerika Serikat, memiliki miliaran dolar dan dengan dermawan mendonasikannya ke beberapa hal.
8. Oprah Winfrey
Siapa tak kenal bintang media ini. Namun pasti sedikit yang tahu bagaimana kehidupan Oprah Winfrey sebelum sukses seperti sekarang.
Winfrey lahir di tahun 1954 seorang ibu tunggal yang miskin tinggal di pedesaan Mississippi. Awal-awal hidupnya sangat berat, dia mendapat banyak rintangan dan cobaan, termasuk kekerasan seksual dan kehamilan di umur 14 tahun. Bayinya, yang prematur kala itu tak terselamatkan.
Intelijensi dan ketrampilan berkomunikasi Winfrey terus bersinar. Dia memulai menjadi penyiar radio semasa remaja, dan mulai punya program televisi sendiri di umur 32. Dia menjadi pembawa acara Oprah Winfrey Show selama 25 tahun. Dia lalu menjadi CEO dari jaringan yang diberi nama dirinya, Oprah Winfrey Network yang tersedia di 80 juta rumah.
9. Larry Ellison
Pria yang drop out dari sekolah ini adalah pendiri Oracle, dan kini ia termasuk salah satu orang terkaya sejagad.
Dia dilahirkan dari single mother yang tak mampu merawatnya. Akhirnya dia diadopsi sanak saudaranya saat masih kecil dan pindah ke selatan Chicago.
Ayah angkatnya, adalah imigram Rusia yang juga miskin. Setelah ibu angkatnya meninggal, Ellison dikeluarkan dari tempat di mana ia kuliah dan pergi ke California, berpindah kerja dari satu tempat ke tempat lain.
Dia mengatakan bahwa dia "punya semua ketidakberuntungan yang jadi alasan untuk sukses" dan akhirnya dia mendirikan Oracle di 1977.
10. Jeff Bezos
Di musim panas, Bezos pernah bekerja di Mcdonalds saat dia remaja. Tahun berikutnya, dia merambah kewirausahaan dan memulai kemah musim panas untuk anak-anak yang ingin belajar mengenai sains. Dia memasang tarif US$ 600 per orang. Ada 6 orang yang mendaftar.
Dia kini seorang miliuner lewat perusahaannya Amazon. Dia menjadi buruh dan pekerja keras saat dia masih kecil. Bekerja di peternakan kakeknya, memberi vaksin pada ternak, memasang pipa, sampai memperbaiki kincir angin, menurut wawancara Seattle Times.
Karena menjadi miliuner tidak semudah membalikkan telapak tangan. Maka butuh usaha yang sangat keras untuk mencapainya. Bahkan tak jarang mereka yang kini menjadi orang super kaya harus mengalami masa-masa sulit, terpuruk, hingga bangkrut!
Meski bangkrut, keuletan, dan jiwa pantang menyerah yang dimiliki, membuat mereka mampu bangkit, dari bangkrut mereka bermetamorfosis dan menjadi miliuner.
Dikutip dari detik.com, berikut ada sejumlah orang yang awalnya bangkrut atau tak punya apa-apa kini menjadi kaya raya yang bisa kita jadikan motivasi dalam membangun bisnis impian :
1. Sara Blakely
Sara Blakely adalah salah satu wanita kaya dengan usahanya sendiri. Namun pada perjalanan kesuksesannya, tak jarang dia mengalami kesulitan. Dia pernah melamar ke sekolah hukum, namun dia gagal dalam tes LSAT meski sudah mengambil dua kali tes.
Sara lalu melamar kerja di Walt Disney World, tapi dengan tinggi 5'6, dia tidak memenuhi syarat tinggi badan.
Lalu dia menjual mesin faksimili selama tujuh tahun, dan akhirnya menghabiskan sisa tabungannya sebanyak US$ 5.000 untuk membangun sebuah perusahaan pembuat pakaian dalam, Spanx. Kini, perusahaannya menjadi perusahaan yang sangat besar. Sara juga bergabung bersama Warren Buffet dalam Giving Pledge, kumpulan orang kaya dermawan.
2. Jan Koum
Jan Koum kala itu berumur 16 tahun saat dia pindah ke Amerika Serikat dari Ukraina bersama ibunya. Keduanya tak punya apa-apa, berjuang keras hidup di negeri Paman Sam dan mengandalkan bantuan pemerintah untuk bertahan.
Koum akhirnya belajar jaringan komputer pada saat remaja. Menginjak dewasa dia menjadi co-founder Whatsapp Messenger, aplikasi chatting yang telah dibeli Facebook seharga US$ 19 miliar.
3. Chain Laiwa
Meski keturunan dinasti Manchu, keluarga Chain Laiwa sangat miskin. Di tahun 1940, dia terpaksa harus meninggalkan sekolah lalu bekerja. Akhirnya memulai bisnisnya dengan memperbaiki furniture.
Bertahun-tahun bisnisnya tumbuh, dan sebelum umurnya 40 tahun dia pindah ke Hong Kong untuk mulai berinvestasi di real estate. Dia memulainya dengan 12 properti, lalu semakin besar dan banyak. Sekarang dia menjadi pejabat tertinggi di Fu Wah International, perusahaan yang bergerak di real estate, pariwisata, elektronik, dan industri lainnya.
4. Sheldon Adelson
Tak ada yang menyangka Sheldon Adelson kini adalah pemiliki dari Las Vegas mega-resort dan properti lainnya.
Sebelum sukses dia berbagi tempat tidur dengan kedua orang tuanya dan juga keluarganya di Massachusetts. Ayahnya adalah supir taksi dan ibunya menjalankan toko rajutan.
Adelson mulai berbisnis di umur 12 tahun, saat dia memiliki izin untuk menjual koran di Boston. Saat ini dia dikenal sebagai konglomerat dan investor, dan salah satu pria terkaya di dunia.
5. Zhang Xin
SOHO China adalah salah satu pengembang properti terbesar, dan Zhang Xin adalah orang paling tinggi di perusahaan itu.
Di masa remaja, Zhang hidup miskin, bekerja di perusahaan pembuat mainan dan elektronik dengan upah yang kecil. Selama 5 tahun dia menabung unutk membeli tiket pesawat menuju London dan biaya kursus Bahasa Inggris.
Di Inggris, dia belajar di Cambridge University lalu bekerja di Goldman Sach di New York. "Semua orang datang dari antah berantah, itu lah sesuatu tentang China.
6. Howard Schultz
CEO dari Starbucks ini dulu hidup di perumahan di Brooklyn, New York dengan orang tua juga saudara-saudaranya. Ibunya, yang tak lulus SMA memaksa anak-anaknya untuk percaya diri agar sukses.
Sedangkan ayahnya yang seorang supir truk, mendorong anak-anaknya untuk mencintai olahraga. Setelah mendapatkan beasiswa sepakbola ke Northern Michigan University, Schultz menjadi orang pertama di keluarganya yang kuliah.
"Saya sadar kalau saya bukan pemain sepakbola yang hebat. Akhirnya saya tak bermain sepakbola lagi," kata Schultz dalam bukunya.
Pada akhirnya dia bekerja di Starbukcs sebagai direktur pemasaran pada 1980, lalu naik oangkat dan akhirnya menjadi Direktur Utama. Di bawah kepemimpinannya, jaringan kedai kopi ini semakin menjamur, jadi yang terbesar di dunia, dengan 5.500 kedai di 50 negara, dan masih terus bertambah.
7. George Soros
Soros selamat dari kependudukan Nazi dari negaranya di Hungaria selama Perang Dunia II. Dia akhirnya pindah ke Inggris di 1947.
Dia belajar di London School of Economics sambil bekerja, demi membayar uang sekolahnya. Pekerjaan yang ia jalani selama masa itu seperti pencuci piring dan tukang cat rumah. Sambil menunggu meja dengan piring-piring kotornya, dia diberitahu kalau bekerja keras, dia bisa menjadi asisten kepala pelayan, menurut biografi Soros oleh Michael T Kaufman.
Soros tidak lama-lama menjadi pelayan. Dia menjadi pengelola keuangan, dan di tahun 1992 dia menghasilkan miliaran dolar sekali saat dia bertaruh melawan mata uang Inggris, poundsterling dalam sehari yang dikenal dengan sebutan Black Wednesday. Sekarang, dia menjadi warga negara Amerika Serikat, memiliki miliaran dolar dan dengan dermawan mendonasikannya ke beberapa hal.
8. Oprah Winfrey
Siapa tak kenal bintang media ini. Namun pasti sedikit yang tahu bagaimana kehidupan Oprah Winfrey sebelum sukses seperti sekarang.
Winfrey lahir di tahun 1954 seorang ibu tunggal yang miskin tinggal di pedesaan Mississippi. Awal-awal hidupnya sangat berat, dia mendapat banyak rintangan dan cobaan, termasuk kekerasan seksual dan kehamilan di umur 14 tahun. Bayinya, yang prematur kala itu tak terselamatkan.
Intelijensi dan ketrampilan berkomunikasi Winfrey terus bersinar. Dia memulai menjadi penyiar radio semasa remaja, dan mulai punya program televisi sendiri di umur 32. Dia menjadi pembawa acara Oprah Winfrey Show selama 25 tahun. Dia lalu menjadi CEO dari jaringan yang diberi nama dirinya, Oprah Winfrey Network yang tersedia di 80 juta rumah.
9. Larry Ellison
Pria yang drop out dari sekolah ini adalah pendiri Oracle, dan kini ia termasuk salah satu orang terkaya sejagad.
Dia dilahirkan dari single mother yang tak mampu merawatnya. Akhirnya dia diadopsi sanak saudaranya saat masih kecil dan pindah ke selatan Chicago.
Ayah angkatnya, adalah imigram Rusia yang juga miskin. Setelah ibu angkatnya meninggal, Ellison dikeluarkan dari tempat di mana ia kuliah dan pergi ke California, berpindah kerja dari satu tempat ke tempat lain.
Dia mengatakan bahwa dia "punya semua ketidakberuntungan yang jadi alasan untuk sukses" dan akhirnya dia mendirikan Oracle di 1977.
10. Jeff Bezos
Di musim panas, Bezos pernah bekerja di Mcdonalds saat dia remaja. Tahun berikutnya, dia merambah kewirausahaan dan memulai kemah musim panas untuk anak-anak yang ingin belajar mengenai sains. Dia memasang tarif US$ 600 per orang. Ada 6 orang yang mendaftar.
Dia kini seorang miliuner lewat perusahaannya Amazon. Dia menjadi buruh dan pekerja keras saat dia masih kecil. Bekerja di peternakan kakeknya, memberi vaksin pada ternak, memasang pipa, sampai memperbaiki kincir angin, menurut wawancara Seattle Times.
0 Response to "Inilah 10 Kisah Sukses Miliuner yang Dulunya Pernah Hidup Susah"
Post a Comment