Jepang kini tercatat menjadi negara yang paling efisien di antara negara-negara di kawasan Asia lainnya. Negara ini dinilai mampu membangun kreativitas menjadi inovasi nyata yang bermanfaat bagi ekonomi negara dan rakyatnya.
Sementara negara lain yang tercatat berada di urutan paling buncit soal efisiensi adalah Myanmar, Pakistan dan Kamboja.
Ini terkuak dari laporan Bank Pembangunan Asia seperti dikutip dari AP, yang mengatakan pihaknya mengembangkan indeks inovasi bersama Economist Intelligence Unit untuk mengetahui kebijakan dan menilai bagaimana cara terbaik untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam perekonomian Asia.
Finlandia dan Amerika Serikat dimasukkan untuk perbandingan. Masing-masing kedua negara ini masuk di peringkat kedua dan keempat dari 24 negara yang mencakup beberapa negara terkaya dan termiskin di dunia. Korea Selatan berada di posisi ketiga dan China peringkat 11.
Indeks ini menggunakan 36 indikator untuk mengukur kapasitas dan insentif untuk inovasi, termasuk berapa banyak satu negara memiliki universitas yang masuk 500 top dunia.
Tolak ukur lain, tingkat urbanisasi dan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan. Jumlah paten yang diajukan, nilai tambah komoditas pertanian dan jumlah buku dan film yang diproduksi. Setidaknya ada delapan indikator produksi kreatif yang digunakan.
Pejabat ADB, Bindu N Lohani mengatakan negara-negara berkembang perlu melakukan investasi dalam perekonomian mereka untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang memungkinkan mereka untuk mencapai standar hidup yang lebih tinggi.
Singapura menduduki peringkat untuk lembaga-lembaga politik yang kuat, perlindungan hak milik intelektual dan penegakan kontrak.
Sementara Hong Kong menjadi negara yang terbaik dalam hal produksi kreatif, mencerminkan tingkat tinggi kecanggihan ekspor dan industri film produktif nya.
Inovasi dalam industri jasa seperti diagnosa medis, desain arsitektur, dan akuntansi bisnis menjanjikan untuk Asia, menurut laporan ADB yang dirilis terpisah.
Dikatakan negara berkembang Asia lain perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan tinggi dan pelatihan, inovasi, teknologi informasi dan komunikasi dan meningkatkan lembaga-lembaga ekonomi mereka untuk memungkinkan mereka untuk melompat melampaui tingkat menengah.
Sumber : liputan6.com
Sementara negara lain yang tercatat berada di urutan paling buncit soal efisiensi adalah Myanmar, Pakistan dan Kamboja.
Ini terkuak dari laporan Bank Pembangunan Asia seperti dikutip dari AP, yang mengatakan pihaknya mengembangkan indeks inovasi bersama Economist Intelligence Unit untuk mengetahui kebijakan dan menilai bagaimana cara terbaik untuk mendorong inovasi dan kreativitas dalam perekonomian Asia.
Finlandia dan Amerika Serikat dimasukkan untuk perbandingan. Masing-masing kedua negara ini masuk di peringkat kedua dan keempat dari 24 negara yang mencakup beberapa negara terkaya dan termiskin di dunia. Korea Selatan berada di posisi ketiga dan China peringkat 11.
Indeks ini menggunakan 36 indikator untuk mengukur kapasitas dan insentif untuk inovasi, termasuk berapa banyak satu negara memiliki universitas yang masuk 500 top dunia.
Tolak ukur lain, tingkat urbanisasi dan pengeluaran untuk penelitian dan pengembangan. Jumlah paten yang diajukan, nilai tambah komoditas pertanian dan jumlah buku dan film yang diproduksi. Setidaknya ada delapan indikator produksi kreatif yang digunakan.
Pejabat ADB, Bindu N Lohani mengatakan negara-negara berkembang perlu melakukan investasi dalam perekonomian mereka untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas yang memungkinkan mereka untuk mencapai standar hidup yang lebih tinggi.
Singapura menduduki peringkat untuk lembaga-lembaga politik yang kuat, perlindungan hak milik intelektual dan penegakan kontrak.
Sementara Hong Kong menjadi negara yang terbaik dalam hal produksi kreatif, mencerminkan tingkat tinggi kecanggihan ekspor dan industri film produktif nya.
Inovasi dalam industri jasa seperti diagnosa medis, desain arsitektur, dan akuntansi bisnis menjanjikan untuk Asia, menurut laporan ADB yang dirilis terpisah.
Dikatakan negara berkembang Asia lain perlu meningkatkan investasi dalam pendidikan tinggi dan pelatihan, inovasi, teknologi informasi dan komunikasi dan meningkatkan lembaga-lembaga ekonomi mereka untuk memungkinkan mereka untuk melompat melampaui tingkat menengah.
Sumber : liputan6.com
0 Response to "Inilah Negara Paling Efisien di Dunia"
Post a Comment