Salah satu situs yang saya cukup kagumi adalah hipwee, karena situs ini masih terbilang belia tapi jumlah pengunjungnya gila..! banyak banget. Namun ada informasi baik untuk para blogger yang masih berjuang susah payah dalam menarik hati pengunjung blog.
Berikut adalah informasi bermanfaat yang mengungkap tentang perjuangan blogya para remaja Indonesia saat ini “hipwee” yang berhasil mendapatkan jumlah pengunjung banyak hanya dalam waktu beberapa bulan, seperti dikutip dari laman yahoo.com.
Indonesia memang negara “seksi” sebagai tempat bertumbuhnya media-media online yang baru dengan segmen pembaca anak muda. Dewasa ini demografi anak muda di Indonesia memang potensial menjadi target market bagi pelaku bisnis media online. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 saja menempatkan jumlah pemuda Indonesia – mereka yang berusia di bawah 40 tahun – pada posisi puncak mencapai 62,6 juta orang. Nyaris setengah dari 75 juta pengguna internet negara ini didominasi anak dan remaja berusia 10 hingga 19 tahun. Tidak terkecuali peluang ini digarap oleh Hipwee, sebuah media online dengan segmen anak muda urban yang didirikan oleh Lauri Lahi seorang ekspatriat asal Estonia, Eropa Utara.
Berdiri sejak bulan April 2014, Hipwee merupakan media online berkonsep “social news site” yang menyajikan konten dengan potensi viral tinggi di media sosial. Hipwee memiliki ciri khas tersendiri dimana hampir kebanyakan tulisan-tulisannya berupa artikel dengan tema populer yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak muda urban dan menggunakan jenis esai berformat “listing” yang bertaburan foto. Pemilihan artikel dengan jenis tersebut sengaja ditata sedemikian rupa agar pembaca lebih mudah menikmati tulisannya. Hipwee memiliki konten dengan enam kategori utama yaitu Inspirasi, Hubungan, Tips, Travel, dan Opini.
Karakteristik pembaca Hipwee merupakan anak muda yang tertarik pada berbagai hal di dunia dan ingin membuat hidup mereka lebih baik. Artikel Hipwee yang benar-benar berhasil biasanya berhubungan dengan topik pengembangan diri, hubungan personal, dan peningkatan produktivitas. Tetapi masih ada dua topik lain yang juga mengundang traffic tinggi dari pembaca yaitu: kekerasan seksual dan kesehatan.
Setelah membaca-baca artikel di Hipwee, kami mengamati terdapat kemiripan dengan artikel-artikel yang disajikan oleh Lifehack. Salah satunya adalah tulisan Hipwee berjudul “27 Realitas Hidup yang Harus Kamu Terima Sebelum Menginjak Usia 27” — yang sudah dibagikan lebih dari 1.000 kali di media sosial Facebook dan Twitter dan merupakan artikel Hipwee yang paling viral — yang menurut kami mirip dengan tulisan Lifehack berjudul “You’ll Regret It If You Haven’t Done These 30 Things Before 30”.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Hipwee mengakui bahwa ide-ide tulisan memang bisa bersumber dari website dengan konsep media serupa dari luar negeri seperti Elite Daily. Tetapi, Hipwee tidak pernah menerjemahkan artikel-artikel tersebut, melainkan justru selalu mengembangkan tulisannya sendiri. Bahkan beberapa pembaca ada yang menganggap bahwa Hipwee merupakan Buzzfeed-nya Indonesia.
Salah satu yang menarik perhatian kami yaitu “Ikon-ikon Indonesia yang Bisa Membangkitkan Semangat Hidupmu”. Dengan menggunakan gaya bahasa khas anak muda urban yang santai, jenaka, dan kadang cenderung “nakal”, artikel tadi berhasil menyampaikan pesan yang “berat “tentang makna kehidupan. Entah mengapa setelah membaca artikel tersebut, selain Anda bisa tersenyum-senyum sendiri, artikel itu juga bisa menyimpan kesan berarti tersendiri di hati.
Untuk mengimbangi berbagai artikel bertema populer yang mendominasi, Hipwee juga menyediakan tulisan yang terbilang “berat” dan “dalam” agar pembacanya tetap peduli dengan lingkungan sosial sekitar, seperti yang tercermin pada tulisan “’Jilboobs’, Bukan Cuma Salah Wanita: Sebuah Refleksi”. Tetapi, tulisan-tulisan dengan kategori opini tersebut memang tidak banyak karena Hipwee memang fokus kepada tema populer yang akrab dengan keseharian anak muda urban.
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa artikel-artikel Hipwee memang menarik perhatian anak muda pengguna media sosial Indonesia untuk di-share atau dikomentari sehingga dalam waktu empat bulan silam memiliki jumlah peningkatan unique visitor dan pageview yang terbilang signifikan. Pada bulan Juni — itu artinya dua bulan setelah pendirian dan peluncurannya — Hipwee mendapatkan kunjungan 380.000 unique visitor dengan mencatat 1,1 juta pageview, bulan Juli sebanyak 580.000 unique visitor dengan 1,7 juta pageview, dan Agustus melesat hingga 1.016.940 unique visitor dengan 3,3 juta pageview. Bahkan, Lahi mem-posting kenaikan unique visitor pada bulan Agustus silam ini di Twitter:
Namun, Hipwee sangat menyadari mengingat usianya yang masih empat bulan, maka jumlah unique visitor dan pageview tersebut dianggap belum stabil sehingga belum bisa menjadi parameter kesuksesan.
Strategi monetisasi
Hipwee menerapkan model bisnis berupa content partnership dengan brand yang menyasar anak muda Indonesia sebagai pengguna. Dengan model content partnership ini brand tertentu dapat mempromosikan produknya melalui layanan yang dinamai “custom editorial content” yang ditulis oleh tim penulis Hipwee sehingga kegiatan “beriklan” akan tersampaikan dengan lebih halus. Namun, selama empat bulan beroperasi, Hipwee belum bermitra dengan pihak manapun dan masih terbuka untuk menjalin kemitraan.
Lahi menegaskan bahwa model bisnis dengan menggunakan layanan custom editorial content ini terbilang lebih kuat jika dibandingkan dengan metode iklan konvensional berupa banner ads. “Melalui cara ini klien kami akan terlihat lebih cool di mata anak muda, bahkan custom editorial content yang ditulis Hipwee tidak akan terasa seperti sebuah produk komersial,” Lahi menjelaskan. Klien juga bisa mendapatkan pemasaran gratis, melalui aktivitas sharing yang dilakukan oleh pengguna sosial media.
Hipwee beroperasi di bawah manajemen PT. Singa Biru Grup dan dikelola oleh tim berjumlah 9 orang yang semuanya bekerja secara full time. Karena menyadari bahwa Hipwee merupakan bisnis yang mengunggulkan konten, maka rencana kedepannya Hipwee akan meningkatkan jumlah artikel dari yang semula 5 hingga 6 artikel per hari menjadi 10 hingga 15 artikel per hari.
Team Hipwee, tanpa Lauri Lahi selaku founder
Disinggung mengenai kompetitor, Lahi merasa bahwa hampir semua website berita di Indonesia potensial menjadi kompetitor. Tetapi, Hipwee sudah memiliki patokan bisnis sendiri dan berharap bisa menjadi bagian dari 25 website berita yang paling banyak diakses di Indonesia dalam jangka waktu satu tahun.
Lauri Lahi memberikan saran bagi Anda yang ingin terjun ke dalam industri media digital sebagai berikut:
Media bukanlah industri yang bisa Anda mulai hanya dengan seorang teman dari kamar tidur Anda. Anda perlu memiliki tim penulis dari awal, jika tidak sebuah media tidak akan pernah berkembang. Bersiaplah untuk berinvestasi pada website dan tim penulis yang Anda miliki. Dan tekunilah industri ini dalam waktu lama. Butuh waktu untuk menciptakan pembaca yang loyal.
Berikut adalah informasi bermanfaat yang mengungkap tentang perjuangan blogya para remaja Indonesia saat ini “hipwee” yang berhasil mendapatkan jumlah pengunjung banyak hanya dalam waktu beberapa bulan, seperti dikutip dari laman yahoo.com.
Indonesia memang negara “seksi” sebagai tempat bertumbuhnya media-media online yang baru dengan segmen pembaca anak muda. Dewasa ini demografi anak muda di Indonesia memang potensial menjadi target market bagi pelaku bisnis media online. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2013 saja menempatkan jumlah pemuda Indonesia – mereka yang berusia di bawah 40 tahun – pada posisi puncak mencapai 62,6 juta orang. Nyaris setengah dari 75 juta pengguna internet negara ini didominasi anak dan remaja berusia 10 hingga 19 tahun. Tidak terkecuali peluang ini digarap oleh Hipwee, sebuah media online dengan segmen anak muda urban yang didirikan oleh Lauri Lahi seorang ekspatriat asal Estonia, Eropa Utara.
Berdiri sejak bulan April 2014, Hipwee merupakan media online berkonsep “social news site” yang menyajikan konten dengan potensi viral tinggi di media sosial. Hipwee memiliki ciri khas tersendiri dimana hampir kebanyakan tulisan-tulisannya berupa artikel dengan tema populer yang dekat dengan kehidupan sehari-hari anak muda urban dan menggunakan jenis esai berformat “listing” yang bertaburan foto. Pemilihan artikel dengan jenis tersebut sengaja ditata sedemikian rupa agar pembaca lebih mudah menikmati tulisannya. Hipwee memiliki konten dengan enam kategori utama yaitu Inspirasi, Hubungan, Tips, Travel, dan Opini.
Karakteristik pembaca Hipwee merupakan anak muda yang tertarik pada berbagai hal di dunia dan ingin membuat hidup mereka lebih baik. Artikel Hipwee yang benar-benar berhasil biasanya berhubungan dengan topik pengembangan diri, hubungan personal, dan peningkatan produktivitas. Tetapi masih ada dua topik lain yang juga mengundang traffic tinggi dari pembaca yaitu: kekerasan seksual dan kesehatan.
Setelah membaca-baca artikel di Hipwee, kami mengamati terdapat kemiripan dengan artikel-artikel yang disajikan oleh Lifehack. Salah satunya adalah tulisan Hipwee berjudul “27 Realitas Hidup yang Harus Kamu Terima Sebelum Menginjak Usia 27” — yang sudah dibagikan lebih dari 1.000 kali di media sosial Facebook dan Twitter dan merupakan artikel Hipwee yang paling viral — yang menurut kami mirip dengan tulisan Lifehack berjudul “You’ll Regret It If You Haven’t Done These 30 Things Before 30”.
Dikonfirmasi mengenai hal ini, Hipwee mengakui bahwa ide-ide tulisan memang bisa bersumber dari website dengan konsep media serupa dari luar negeri seperti Elite Daily. Tetapi, Hipwee tidak pernah menerjemahkan artikel-artikel tersebut, melainkan justru selalu mengembangkan tulisannya sendiri. Bahkan beberapa pembaca ada yang menganggap bahwa Hipwee merupakan Buzzfeed-nya Indonesia.
Salah satu yang menarik perhatian kami yaitu “Ikon-ikon Indonesia yang Bisa Membangkitkan Semangat Hidupmu”. Dengan menggunakan gaya bahasa khas anak muda urban yang santai, jenaka, dan kadang cenderung “nakal”, artikel tadi berhasil menyampaikan pesan yang “berat “tentang makna kehidupan. Entah mengapa setelah membaca artikel tersebut, selain Anda bisa tersenyum-senyum sendiri, artikel itu juga bisa menyimpan kesan berarti tersendiri di hati.
Untuk mengimbangi berbagai artikel bertema populer yang mendominasi, Hipwee juga menyediakan tulisan yang terbilang “berat” dan “dalam” agar pembacanya tetap peduli dengan lingkungan sosial sekitar, seperti yang tercermin pada tulisan “’Jilboobs’, Bukan Cuma Salah Wanita: Sebuah Refleksi”. Tetapi, tulisan-tulisan dengan kategori opini tersebut memang tidak banyak karena Hipwee memang fokus kepada tema populer yang akrab dengan keseharian anak muda urban.
Tetapi tidak dapat dipungkiri bahwa artikel-artikel Hipwee memang menarik perhatian anak muda pengguna media sosial Indonesia untuk di-share atau dikomentari sehingga dalam waktu empat bulan silam memiliki jumlah peningkatan unique visitor dan pageview yang terbilang signifikan. Pada bulan Juni — itu artinya dua bulan setelah pendirian dan peluncurannya — Hipwee mendapatkan kunjungan 380.000 unique visitor dengan mencatat 1,1 juta pageview, bulan Juli sebanyak 580.000 unique visitor dengan 1,7 juta pageview, dan Agustus melesat hingga 1.016.940 unique visitor dengan 3,3 juta pageview. Bahkan, Lahi mem-posting kenaikan unique visitor pada bulan Agustus silam ini di Twitter:
Namun, Hipwee sangat menyadari mengingat usianya yang masih empat bulan, maka jumlah unique visitor dan pageview tersebut dianggap belum stabil sehingga belum bisa menjadi parameter kesuksesan.
Strategi monetisasi
Hipwee menerapkan model bisnis berupa content partnership dengan brand yang menyasar anak muda Indonesia sebagai pengguna. Dengan model content partnership ini brand tertentu dapat mempromosikan produknya melalui layanan yang dinamai “custom editorial content” yang ditulis oleh tim penulis Hipwee sehingga kegiatan “beriklan” akan tersampaikan dengan lebih halus. Namun, selama empat bulan beroperasi, Hipwee belum bermitra dengan pihak manapun dan masih terbuka untuk menjalin kemitraan.
Lahi menegaskan bahwa model bisnis dengan menggunakan layanan custom editorial content ini terbilang lebih kuat jika dibandingkan dengan metode iklan konvensional berupa banner ads. “Melalui cara ini klien kami akan terlihat lebih cool di mata anak muda, bahkan custom editorial content yang ditulis Hipwee tidak akan terasa seperti sebuah produk komersial,” Lahi menjelaskan. Klien juga bisa mendapatkan pemasaran gratis, melalui aktivitas sharing yang dilakukan oleh pengguna sosial media.
Hipwee beroperasi di bawah manajemen PT. Singa Biru Grup dan dikelola oleh tim berjumlah 9 orang yang semuanya bekerja secara full time. Karena menyadari bahwa Hipwee merupakan bisnis yang mengunggulkan konten, maka rencana kedepannya Hipwee akan meningkatkan jumlah artikel dari yang semula 5 hingga 6 artikel per hari menjadi 10 hingga 15 artikel per hari.
Team Hipwee, tanpa Lauri Lahi selaku founder
Disinggung mengenai kompetitor, Lahi merasa bahwa hampir semua website berita di Indonesia potensial menjadi kompetitor. Tetapi, Hipwee sudah memiliki patokan bisnis sendiri dan berharap bisa menjadi bagian dari 25 website berita yang paling banyak diakses di Indonesia dalam jangka waktu satu tahun.
Lauri Lahi memberikan saran bagi Anda yang ingin terjun ke dalam industri media digital sebagai berikut:
Media bukanlah industri yang bisa Anda mulai hanya dengan seorang teman dari kamar tidur Anda. Anda perlu memiliki tim penulis dari awal, jika tidak sebuah media tidak akan pernah berkembang. Bersiaplah untuk berinvestasi pada website dan tim penulis yang Anda miliki. Dan tekunilah industri ini dalam waktu lama. Butuh waktu untuk menciptakan pembaca yang loyal.
ini juga situs yang menyediakan konten, asli dari Indonesia.
ReplyDeletesiap akan menyaingi Hipwee.. hehe
http://bukan.info bukan sekedar informasi Biasa
Hebat juga yah pengelola situs hipwee ini
ReplyDeletewow, aku butuh waktu setahun untuk jumlah pageview segitu gan
ReplyDeleteblog dengar-dengar udah di beli ama perusahaan besar ya. harganya diatas milyaran rupiah. wah keren banget ya.
ReplyDeletebisa nggak ya dikemudian hari FesyenZee dapat menyaingi atau setidaknya mendekati statistknya milik hipwee? Aku akui, hipwee emang fress
ReplyDeletewow
ReplyDeleteHipwee memang keren,gimana ya caranya bisa dapet 29k share ke medsos di artikelnya wkwk
ReplyDeleteMenargetkan anak muda sebagai target visitor memang strategi yang baik bagi kemajuan sebuah website. Anak muda, khususnya remaja memang dalam pencarian jati diri sehingga tulisan yang memberikan pengetahuan dan pengalaman sangat di gemari.mantap artikelnya.
ReplyDeletePengalamanseram.com
Blog horor berdasarkan kisah nyata penulis.
Menargetkan anak muda sebagai target visitor memang strategi yang baik bagi kemajuan sebuah website. Anak muda, khususnya remaja memang dalam pencarian jati diri sehingga tulisan yang memberikan pengetahuan dan pengalaman sangat di gemari.mantap artikelnya.
ReplyDeletePengalamanseram.com
Blog horor berdasarkan kisah nyata penulis.
Ya bro hepwee yang nulis kan nggak satu orang, tapi banyak tapi terahkan dengan baik dan promosi gede-gedean di Facebook. sehingga butuh modal besar tapi ya gitu hassilnya cepet dan sebanding lah.
ReplyDeleteHebat ya, sekarang udah diakuisisi sama migmee.. Itu website UGC tapi terjaga dari spammer2.. Salut buat team hipwee
ReplyDelete