Restoran di Semarang Makin Menjamur, Persaingan Kian Ketat

Restoran berkonsep modern dengan menyajikan menu andalan ala western banyak bersaing di Kota Semarang.

Pemilik restoran Lovelicous Enrico Hermawan mengatakan bisnis kafe dan restoran terus berkembang diimbangi potensi pasar yang cukup besar karena gaya hidup masyarakat kini menyukai makan di luar rumah.

"Menjamurnya banyak restoran dan perilaku yang lebih konsumtif memberi peluang untuk ikut bersaing di bisnis ini," jelas Enrico mengenai pembukaan resto barunya, seperti dikutip dari laman bisnis.com.

Dia mengatakan investasi yang digelontorkan untuk membuka bisnis restorannya mencapai Rp500 juta dengan harapan modal kembali selama dua tahun. Rumah makan dikonsep simpel moderen dengan menu utama steak dan pasta serta berbagai menu lain termasuk nasi goreng.

"Kami sengaja tidak menggunakan daging lokal karena steak berkualitas akan lebih cocok menggunakan daging impor dan kami gunakan daging Australia. Untuk menu salmon inpor Norwegia," ujarnya.

Hadirnya restoran baru di Jl. Singosari Semarang tersebut meramaikan persaingan di ruas jalan tersebut, apalagi sepanjang jalan selama ini berderet sejumlah warung makan moderen dengan berbagai menu andalan.

Setidaknya berbagai menu ditawarkan seperti es krim, shisi a la Jepang, aneka pasta dan steak, martabak, es krim, ramen Jepang, pizza dan banyak menu lain. Belum lagi warung kaki lima juga bersaing untuk mendapatkan konsumennya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Jawa Tengah Heru Isnawan berharap munculnya hotel dan restoran baru memacu perekonomian wilayah.

Secara bisnis, katanya, persaingan hotel dan restoran hampir sama bahwa semakin banyak referensi maka konsumen akan terbagi dan bisa memilih.

"Perlu jeli untuk menawarkan yang berbeda baik soal pelayanan, harga, hingga promo khusus untuk menarik pelanggan," ujarnya.

0 Response to "Restoran di Semarang Makin Menjamur, Persaingan Kian Ketat"

Post a Comment