Bahasa Inggris adalah Alat Komunikasi Wajib Menghadapi era Global (ASEAN)AFTA 2015




Memasuki era globalisasi atau yang lebih dikenal dengan pasar bebas menuntut setiap individu untuk mempersiapkan sumber daya yang handal terutama di bidang komunikasi. Dalam hal ini peranan bahasa Inggris sangat diperlukan baik dalam menguasai teknologi komunikasi maupun dalam berinteraksi secara langsung.

Sebagai sarana komunikasi global, bahasa Inggris harus dikuasai secara aktif baik lisan maupun tulisan. Sayangnya, dewasa ini, sebagian masyarakat masih berparadigma bahwa dengan adanya bahasa inggris maka akan lahirlah generasi-generasi penerus bangsa yang hilang akan jati dirinya terutama dalam aspek bahasa (sebagai salah satu elemen budaya nasional/jati diri bangsa).

Mereka berfikir, bahwa generasi-generasi muda itu akan lebih sering menggunakan bahasa inggris (yang notabene memang berasal dari budaya barat) sebagai bahsa kebanggaan mereka, sedangkan bahsa indonesia sendiri yang memang sudah menjadi bahasa nasional kita justru akan terbengkalaikan.

Dalam permasalahan tersebut, Martin H. Fischer mengatakan “Setiap orang yang tidak membuat dirinya mahir dalam setidaknya dua bahasa lain selain dirinya sendiri adalah orang bodoh.”

Oleh karena itu, dalam konteks tersebut, perlu adanya perubahan paradigma berfikir tentang pentingnya bahasa inggris, yaitu persepsi baru bahwa dalam era globalisasi menghadapi AFTA 2015 nanti, dimana daya saing tiap individu dari berbagai Negara saling berlomba dalam mendominasi berbagai macam lapangan kerja/usaha, selain bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu (bahasa nasional) yang wajib dikuasai, bahasa internasional pun menjadi bahasa kedua yang patut dan wajib dikuasai.

Pasalnya, bahasa inggris adalah bahasa global yang sangat berperan dalam intreraksi dan komunikasi global seiring dengan kemajuan dan persaingan globalisasi. Singkatnya, pemahaman terhadap bahasa inggris sebagai bahasa global hendaknya tidak dikaitkan dengan kepunahan atau ancaman dan gangguan terhadap bahasa asli atau bahasa ibu kecuali itu merupakan pilihan.

Selain daripada itu, bahasa inggris telah menjadi satu kata kunci yang sanggup menggenggam segala aspek, baik itu bisnis, politik, sosial, maupun budaya. Dahulu, mungkin bahasa inggris masih menjadi hal yang sedikit tabu untuk dipelajari dan dipahami lebih dalam lagi.

Namun, saat ini justru sebaliknya, bahasa inggris yang merupakan alat komunikasi dalam era globalisasi menjadi kunci utama keberhasilan seseorang dalam mencapai karier bermasa depan cerah.

Mengingat, komuniksai khususnya dalam bahasa (bahasa internasional) menjadi jembatan berbagai kegiatan. Dengan kata lain, kemampuan dalam berbahasa inggris dapat pula dijadikan sebagai investasi. Ya, investasi ilmu. Jenis investasi yang tidak pernah rugi tetapi untung terus.

Tentunya ketika kita memakainya kita akan untung dan apabila kita mengamalkannya kepada orang lain maka keuntungan yang kita dapat justru berlipat. Hasil yang didapat dari sebuah investasi, biasanya relatif berjangka panjang sebab yang namanya investasi itu memerlukan proses.

Ibarat orang menanam, harus sabar untuk memetik hasilnya. Demikin pula dalam belajar bahasa inggris, sabar tapi pasti. Adapun keuntungan dari investasi tersebut adalah: dalam pasar global (AFTA) nanti kita tidak akan kalah saing dan dapat terus bertahan dengan kemampuan yang telah kita miliki ditunjang dengan kemampuan dalam berbahsa ing
gris.

Disamping itu, tentunya kita tahu, hampir semua alat teknologi menggunakan bahasa Inggris. Selain itu, jika kita mau bekerja di perusahaan multinasional atau perusahaan asing otomatis, kemampuan bahasa inggris kitalah yang sangat dipertanyakan dan menjadi persyaratan utama yang paling penting.
Berdasarkan alasan-alasan di atas, tidaklah mustahil perkembangan teknologi yang semakin pesat menuntut kita untuk lebih proaktif dalam menanggapi arus informasi global sebagai aset dalam memenuhi kebutuhan pasar.

Sebagai bahasa pergaulan dunia bahasa Inggris bukan hanya sebagai kebutuhan akademis karena penguasaannya hanya terbatas pada aspek pengetahuan bahasa melainkan sebagai media komunikasi global.

Untuk menguasai bahasa Inggris dengan baik mestinya proses belajar mengajar menekankan aspek latihan ( Trial and Error ) sehinga siswa akan terlibat secara aktif dalam menyampaikan pendapat / gagasan secara bebas sesuai dengan kondisi nyata.

Hal tersebut sangat dianjurkan sebab pengetahuan bahasa inggris untuk perkembangan seorang individu di negara Indonesia menjadi suatu hal yang tidak terelakan. Suka tidak suka, subyek yang satu ini menjadi hal yang perlu dipelajari oleh setiap orang Indonesia.

Biarpun Anda tidak yakin akan mendapat kesempatan untuk ke keluar negeri, pengetahuan ini tetap diperlukan juga. Minimal, Anda tidak perlu terbengong-bengong ketika menonton siaran berita CNN lantaran tidak ada terjemahan di bagian bawah layar televisi atau bingung saat membaca buku manual penggunaan alat elektronik yang hanya tercetak dalam bahasa Inggris, terlebih lagi anda tidak perlu merasa resah dalam detik-detik menjelang AFTA (pasar global) 2015 nanti.


Referensi : basindoa.blogspot.com

0 Response to "Bahasa Inggris adalah Alat Komunikasi Wajib Menghadapi era Global (ASEAN)AFTA 2015 "

Post a Comment