Tips Terbaik Untuk Menjalankan Bisnis Sambil Kuliah

Dunia bisnis merupakan dunia yang penuh risiko. Nah, keberanian dalam mengambil risikolah yang bertindak sebagai modal pertama dalam bisnis. Tetapi, keberanian mengambil risiko tanpa diiringi dengan kemampuan membuat analisis terhadap risiko tersebut sama saja menunggu kegagalan

Menurut pendapat Rhenald Kasali, “Penyebab pengusaha atau calon pengusaha gagal pada tahap pertama berbisnis adalah mereka tidak mampu merancang business plan dengan baik. Begitu mereka memasuki dunia bisnis, ternyata muncul banyak hal yang tidak terduga. Ironisnya, mereka tidak tahu sesuatu yang harus dilakukan”.

Pada dasarnya,  seorang businessman adalah perencana (planner) sekaligus pelaksana (doer) dari suatu usaha atau bisnis. Sesederhana atau sekecil apa pun usaha yang akan dijalankan, sebaiknya dibuatkan rencana usaha terlebih dahulu, meskipun rencana itu hanya ditulis pada selembar atau dua lembar kertas, bahkan hanya ada dalam pikiran.

Dalam setiap langkahnya, setiap orang memang tidak lepas dari aktifitas bekerja. Ada orang yang bekerja demi mencari uang, dan ada pula yang bekerja guna mengisi waktu luang. Selain itu, ada pula yang bekerja demi menemukan jati diri atau identitas dan lain sebagainya. Intinya, selama seseorang masih hidup, ia akan terus beraktifitas sampai ajal benar-benar menjemputnya.

Bila ditelusuri lebih jauh, aktifitas bekerja selalu berkaitan dengan kebutuhan psikologis seseorang, dan bukan hanya kebutuhan materi, Ditinjau dari aspek materi, seseorang dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan papan dengan bekerja. Namun, secara, bekerja bertujuan memenuhi rasa, identitas, status, ataupun fungsi sosial.

Di sisi lain, mahalnya biaya pendidikan dari tahun ke tahun tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang disediakan oleh pemerintah untuk lulusan siap kerja. Akibatnya, pengangguran terdidik pun merajalele. Oleh karena itu, diperlukan alternatif yang bisa ditempuh untuk meminimalisir persoalan sosial tersebut.

Anda tentu merasakan betapa sulitnya kuliah dengan semakin mahalnya biaya kuliah dari tahun ke tahun. Apalagi ditambah dengan betapa repotnya kedua orang tua Anda dalam membiayai kuliah Anda. Anda juga tentu tahu bahwa hal ini tidak sepatutnya dibiarkan begitu saja, sedangkan Anda hanya membebani kedua orang tua. Bukankah akan lebih baik bila Anda turut membantu mereka, walaupun sedikit, dengan cara berbisnis sampingan?

Dengan menggeluti bisnis sampingan, berarti Anda sedang melatih jiwa wirausaha dan kemandirian. Anda juga tidak terlalu menggantungkan diri pada orang tua, yang senantiasa memberi uang saku. Jiwa mandiri dan kesiapan metal tersebut merupakan modal yang sangat penting bagi para mahasiswa calon pemimpin negeri ini. Ibarat sambil menyelam menangkap ikan, selain Anda dapat belajar mengenai ilmu berbisnis, Anda juga mendapatkan uang tambahan.

Barangkali sebagian dari Anda akan membayangkan hal-hal yang rumit begitu mendengar kata “bisnis” maupun “berbisnis”. Misalnya, bisnis harus bermodal besar, apa saja yang harus dibisniskan, takut gagal dalam berbisnis, takut bisnisnya tersaingi oleh orang lain, dan lain sebagainya.

Pada zaman sekarnag, berbisnis sudah menjadi suatu pilihan masyarakat guna meningkatkan penghasilan, meskipun si pelaku bisnis tersebut telah memiliki pekerjaan tetap. Berbisnis merupakan ladang usaha wajib bagi banyak orang yang benar-benar telah menceburkan diri ke dalam dunia itu. Dengan ungkapan lain, berbisnis sebagai suatu upaya dalam merintis lapangan pekerjaan sendiri demi menggapai kemakmuran dalam pencapaian penghasilan di masa mendatang.

Mendengar istilah berbisnis atau berwirausaha mungkin sudah biasa bagi Anda.  Namun, ketika dikaitkan dengan kuliah ataupun usia muda mungkin terasa sedikit agak asing, khususnya di Indonesia. Di negeri ini, memang masih sedikit sekali kaum muda atau setidaknya mahasiswa yang menekuni dunia bisnis, yang akhirnya meraih sukses. Kebanyakan dari mereka lebih senang menjadi karyawan tetap, atau berbondong-bondong untuk berburu peluang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan, sebagaian orang tidak segan-segan untuk melegalkan “suap” dengan catatan diterima sebagai PNS.

Jika Anda bersedia mengkaji dan menelaah lebih dalam tentang konsep belajar sambil berbisnis, sejatihnya banyak hal positif yang bisa Anda petik. Hal ini sudah banyak terbukti di dunia barat, khususnya Eropa.Aktifitas kuliah memang cukup menyita waktu, apalagi pada awal musim perkuliahan. Saat itu, banyak hal mengenai universitas yang baru Anda ketahui, mulai dari keadaan kampus sampai peraturan-peraturan yang berhubungan langsung dengan kegiatan perkuyliahan.

Meskipun begitu, berbisnis juga tidak ada buruknya jika Anda bisa cermat. Hal ini tentunya diperlukan strategi membagi waktu untuk mendukun kelancran kegiatan perkuliaahan itu sendiri. Semakin And mengenal sesuatu, maka Anda akan semakin menikmati hal tersebut. Agaknya, istilah “tak kenal maka tak sayang” memang sesuai dalam konteks bisnis.

Sebagai contoh, Anda bisa mengatur waktu dengan baik pada tingkat pertama perkuliahan. Sebab, biasanya bobot SKS (Sistem Kredit Semester) disamaratakan bagi tiap mahasiswa baru. Boleh jadi. Pihak universitas mempertimbangkan untuk memberlakukan hal ini karena asumsi pada awal-awal perkuliahan, kagiatan mahasiswa hanyalah kuliah dan belum bekerja.

Setelah Anda memasuki tingkat yang lebih tinggi (misalnya tingkat dua, tiga, atau empat), biasanya pemberian jatah SKS disesuaikan dengan hak dan keinginan Anda. Hak tersebut berdasarkan Indeks Prestasi (IP) pada semester sebelumnya. Jika IP Anda semakin tinggi, maka hak atas SKS pun semakin tinggi. Sementara itu, mengenai keinginan Anda, hal ini tentu saja disesuaikan dengan kegiatan Anda. Pada umumnya, pada tingkat perkuliahan tersebut, Anda bisa mulai bekerja.

Sebagaian besar mahasiswa yang bekerja saat kuliah merupakan mahasiswa yang mengambil disiplin ilmu yang lebih populer, misalnya ilmu desain, teknik informasi, pendidikan, jurnalistik, ilmu sastra, dan lain-lain. Biasanya, mereka bwekerja sebagai creative designer, programmer, guru di tempat kursus, staf administrasi paruh waktu, ataupun memberi les privat kepada beberapa siswa sebagai pekerjaan sampingan selama jadwal kuliah mereka bisa disesuaikan dengan waktu kerja.

Ada pula beberapa mahasiswa yang memilih pekerjaan yang tidak berhubungan sama sekali dengan ilmu yang sedang mereka pelajari di kampus (universitas), yang biasanya berupa pekerjaan paruh waktu. Misalnya, mereka berfrofesi sebagai kolumnis,penjaga warnet, penjaga toko, cleaning servis, dan lain-lain.

Intinya, apa pun bidang pekerjaan yang anda geluti, sebenarnya banyak hal positif yang bisa diperoleh denngan bekerja. Selain memperoleh penghasilan sendiri, pengalaman yang didapatkan saat bekerja juga sangat bermaanfaat untuk mendukung perkuliahan itu sendiri.

Setidaknya, Anda dapat merasakan semua hal yang berhubungan dengan dunia kerja yang sesungguhnya secara langsung, yang selama ini hanya Anda tahu dari buku dan sharing dengan dosen. Berkat pengetahuan dan pengalaman secara langsung, Anda akan lebih mudah memahami substansi dari belajar dan kehidupan.

Selain itu, Anda juga dituntut mampu beradaptasi dengan orang-orang dalam lingkungan kerja, yang umumnya lebih dewasa dalam berpikir dan sangat menuntut tanggung jawab penuh dalam menyelesaikan tugas. Belum lagi, jika saat ujian kuliah tiba, Anda harus lebih rajin dan ekstra kerja keras agar bisa mempersiapkan diri menghadapi ujian kuliah.

Anda mungkin beranggapan bahwa kuliah sambil bekerja itu agak melelahkan. Meskipun begitu, yakinlah bahwa apa-apa yang Anda peroleh jauh melebihi perjuangan yang anda lakukan. Pada awalnya, memang terasa agak berat. Tetapi, setelah beberapa waktu, Anda akan terbiasa. Nah, jika Anda menginginkan penghasilan yang lebih banyak, sebaiknya Anda menjadi wirausahawan. Namun, ingatlah selalu bahwa kuliah harus tetap menjadi prioritas utama. Mulai sekarang, mulailah berjuang untuk mencari dunia lain yang penuh kesuksesan!

Sumber : usahadirumah.com

0 Response to "Tips Terbaik Untuk Menjalankan Bisnis Sambil Kuliah"

Post a Comment